
Secara
singkat Announcer adalah seorang penampil yang melakukan pekerjaan penyiar,
menyajikan produk komersial, menyiarkan berita/informasi,acting, acara
olahraga, pewawancara,diskusi, quiz dan narasi.
Dasar-dasar
Penyiar Radio
·
Bekali Diri
Sebelum
memutuskan untuk terjun menjadi penyiar radio, seseorang harus siap, bersedia,
dan mengetahui tentang profesi penyiar radio.
Untuk
calon penyiar harus membekali diri sendiri. Bekal yang dimaksud dapat berupa
pengetahuan yang luas, iman yang kuat dll.
·
Banyak mencari
tahu
Seorang
calon penyiar radio dituntut untuk banyak tahu. Bayak tahu dalam artian
memiliki wawasan yang luas. Hal ini disebabkan ketika On Air, para pendengar
akan menilai bahwa sang penyiar adalah seorang yang maha tahu. Karena penyiar
radio juga merupakan manusia biasa, tentulah tidak semua diketahuinya. Untuk
itulah seorang penyiar harus banyak mencari tahu untuk menambah perbendaharaan
wawasan yang dimilikinya..
·
Cinta music
Dalam
penyiaran radio, pasti tidak akan lepas dari yang namanya music. Mulai dari
pembuka hingga penutup, program radio pasti akan didominasi akan suara music
(kecuali program tertentu).
·
Perhatikan
attitude
Berani
menjadi seorang penyiar berarti berani menjadi sorotan di public. Karena
seorang penyiar radio akan mengundang banyak perhatian orang, maka dari itu
seorang penyiar radio harus mampu menjaga attitude (sikap). Semakin sopan sikap
kita, semakin santun tingkah laku kita, seorang penyiar radio akan lebih
dihormati dan disegani.
·
Latihan vocal
Saat
penyiar radio sedang On Air, tidak bisa ditampik bahwa suara adalah syarat dan
hal yang sangat wajib di radio. Entah suara music, ataupun suara bercerita sang
penyiar. Terkadang saat kita bercerita, kita akan menemui saat dimana kita akan
kesulitan mengucapkan sebuah kata. Sering kali penyiar menghadapi situasi
demikian saat membawakan program yang bernuansa semangat. Dalam program ini,
penyiar radio diharuskan untuk berbicara dengan nada semangat. Untuk itu,
kadang penyiar meningkatkan kecepatan berbicaranya (walau tidak semua) agar
terlihat semangat. Saat berbicara sedikit cepat inilah kadang suatu kata akan
terucap tidak jelas, salah pengucapan dll. Untuk itu, latihan vocal diperlukan.
A I U e E O
·
Gaul
Seorang
calon penyiar diharuskan untuk gaul. Bukan gaul dalam artian perilaku yang
mengganggu, kacau, nakal, dll. Ini dikarenakan adanya penyimpangan dari makna
gaul itu sendiri. Disini gaul yang dimaksud adalah selalu up-date dengan
apa-apa saja yang sedang trend dan popular di masyarakat, berita atau informasi
apa saja yang ramai dibicarakan. Karena sangat memalukan untuk penyiar radio,
jika tidak mengetahui hot news disekitarnya...
·
Berdoa
Menjadi
penyiar radio adalah langkah pertama masuk ke dalam dunia entertaint. Kerap
kali banyak cobaan yang dating. Menjadi hal wajib sebagai penyiar radio yang
beriman untuk berdoa menurut keimanan masing-masing.
Hal-hal
teknis yang harus diperhatikan untuk menjadi penyiar radio
·
Artikulasi yang jelas
Penyiaran
radio 100% diterima melalui suara. Untuk itu, artikulasi (kejelasan dalam
pengucapan kata) haruslah jelas. Tidak harus cepat, yang penting artikulasi
jelas.
·
Pernapasan yang
baik
Saat
berbicara, pernapasan adalah hal penting yang perlu dilatih. Jangan sampai kita
terkesan seperti orang kelelahan.
·
Mengerti music.
Hal ini
berhubungan dengan bagaimana anda menyesuaikan dengan tempo lagu.
·
Mood.
Penyiar
tidak boleh terdengar murung atau tidak bersemangat. Karena mood yang buruk
akan mengakibatkan siaran menjadi tidak optimal. Mood yang bagus terkadang
susah didapat. Untuk itu penyia radio harus belajar untuk tidak membawa masalah
pribadi saat siaran..
·
Pengetahuan yang
luas
Seperti
yang saya katakana di atas bahwa penyiar radio harus memiliki wawasan dan
pengetahuan yang luas.
Langkah-langkah
agar bisa tercapai suasana nyaman dalam menyiar
·
Olahraga
Olahraga
teratur dapat membuat tubuh kita lebih sehat. Tapi olahraga juga ternyata dapat
membuat seseorang dalam keadaan bugar, bersemangat, yang membantu seseorang
dalam keadaan good mood.
·
Lion Face
(senam wajah)
Senam
wajah, yaitu dengan menggerakkan seluruh wajah. Mulai dari kening,
alis, mata, hidung, mulut, lidah, gigi, rahangg, dsb. Hal ini bertujuan agar
wajah kita tidak kaku saat siaran. Berguna juga untuk melemaskan saraf-saraf di
bagian wajah kita..
·
Berbicara di atas
lagu
Perlu
diketahui bahwa seorang penyiar radio, ketika siaran suara penyiar akan
diiringi music backsound. Berbicara dengan menyesuaikan tempo lagu dan
menggunakan timing yang tepat saat berbicara harus dilatih.
Manfaat
menjadi penyiar radio
·
Relasi
Sebuah
radio hidup dari pemasukan iklan. Terkadang para pemasang iklan adalah
orang-orang yang memiliki sebuah usaha, jasa, pabrikan, menyelenggarakan sebuah
event. Ketika mereka hendak memasang iklan, sebagai penyiar, kita harus
bersikap akrab terhadap mereka semua meskipun sebenarnya kita tidak pernah
bertemu sebelumnya. Namun hal ini lah yang akan membangun sebuah relasi. Tanpa
disadari, kita kadang telah menjadi betul-betul akrab dengan mereka. Sehingga
tak jarang kalau kita telah menjadi salah satu orang yang mereka percayai.
·
Pengetahuan luas
Seperti
yang telah saya katakan di bagian atas bahwa penyiar radio harus memiliki
wawasan yang luas. Jika kita hanya memiliki wawasan yang pas-pasan, ketika
menjadi penyiar, kita diwajibkan untuk mencari tahu dan menambah kamus wawasan
kita. Dengan sendirinya wawasan kita akan semakin luas tanpa kita sadari.
·
Disenangi
dan dihormati
Hamper
disetiap tempat (tidak semua :p) seorang penyiar radio sangat dihormati. Hal
ini dikarenakan penyiar radio menjadi public figure. Ketika siaran, kita di
dengar oleh banyak orang (tergantung popularitas radio). Ketika mendengarnya,
orang akan bertanya-tanya dan penasara, siapa sebenarnya yang sedang menyiar.
Oleh karena itu ketika mereka tahu bahwa kita adalah seorang
penyiar, maka kitapun akan dihormati oleh mereka.
Kemampuan
dasar seorang Broadcaster/Newscaster
·
Kemampuan
vocal
a. Kualitas
vocal
Penyiar
radio harus memiliki suara yang bulat, bersih dan tidak cempreng. Kualitas
vocal bisa di dapat dengan latihan yang rutin saat berbicara.
b. Artikulasi
yang jelas
c. Bisa
berekspresi melalui suara
Berekspresi
melalui suara berarti kita bisa menggambarkan ekspresi kita dengan suara. Ini
dikarenakan penyiar radio dinikmati suaranya saja, buka visualnya. Oleh karena
itu permainan ekspresi melalui suara sangat menarik. Misalnya suara untuk
ekspresi sedih, senang, marah, tertawa, lucu, dll.
d. Bisa
memainkan intonasi suara
Sama
seperti permainan ekspresi suara, penyiar radio harus pandai memainkan intonasi
suara. Tinggi rendahnya suara turut menjadikan percakapa atau pembicaraan
menjadi menarik untuk didengar. Beda halnya dengan suara yang datar.
e. Bisa
mengatur kecepatan suara
·
Kemampuan
personal
a. Suka
bicara dan bisa menjadi pendengar yang baik jika berhadapan dengan narasumber
saat melakukan wawancara.
Penyiar
radio haruslah orang yang cerewet (pada tempatnya). Kita dituntut untuk pandai
berkata-kata, pandai berbicara, dan pandai menjadi pendengar yang baik. Loh?
Kok penyiar malah jadi pendengar? Begini sahabat, saat siaran, tidak selamanya
yang berbicara adalah penyiar. Ada saat dimana penyiarlah yang giliran menjadi pendengar.
Saat kita siaran 2 arah, yaitu ada umpan balik untuk pendengar dengan line
interaktif, saat pendengar sedang berbicara, kita harus menanggapi
kata-katanya. Misalnya dengan “iyaa…. Teruss.. … dan..” dsb. Hal ini
agar pendengar merasa akrab dengan kita. Jika kita tidak melakukan hal
tersebut, pembicaraan cenderung akan datar dan hampa.
b. Spontanitas
yang baik
c. Memiliki
kepekaan situasi
Wajib
hukumnya seorang penyiar untuk peka sesuatu. Misalnya peka pada cuaca. Karena
terkadang penyiar yang berada dalam studio, tidak tahu cuaca di luar bagaimana.
Ketika siaran akan fatal jika salah bilang cuaca. Contoh lainnya adalah peka
pada situasi percakapan, arah pembicaraan, suasana hati narasumber dsb.
d. Menjaga
emosi saat siaran
Sering kali
sebelum siaran, kita memiliki masalah pribadi diluar. Dan buruknya seringkali
pula masalah ini dibawa hingga saat siaran. Hal ini akan mempengaruhi mood kita
dan akhirnya membuat performance suara kita menurun dan kelihatan bad mood. Ini
tidaklah baik untuk penyiar radio. Contoh lainnya dalah ketika membuka line
interaktif, tidak dapat dipungkiri bahwa ada pendengar-pendengar yang usil.
Sering memancing emosi marah penyiar. Maka dari itu perlu untuk menjaga emosi
saat siaran.
e. Percaya
diri saat siaran
Mungkin
masalah dengan percaya diri akan dihadapi hamper semua orang ketika akan siaran
perdana (seperti saya dulu). Tapi dibawa enjoy saja. Setelah beberapa kali
siaran, kita akan terbiasa juga. Setelah terbiasa, kita akan berbicara dengan
lancar dan tidak kaku, serta lebih rileks.
f. Rasa
ingin tahu
g. Konsentrasi
Wajib
untuk penyiar radio. Meski saat siaran kita mengalir dengan situasi, kita harus
tetap konsentrasi. Konsen pada acara, waktu, dll. (pengalaman pribadi, saya
pernah bilang salah acara :’( )
h. Sense
of humor
untuk menciptakan suasana yang tidak garing, tidak membosankan, sense of humor
diperlukan penyiar saat sedang siaran.
Prinsip
dasar penyiaran
·
Talk to one person
Saat
sedang siaran, hendaknya penyiar menyapa pendengar dengan sapaan tunggal.
Seperti “selamat pagi pendengar *** FM, apa kabar ANDA di pagi ini……”
kata anda, akan langsung menuju ke pribadi seseorang yang mendengar.
Sehingga orang tersebut akan terasa sedikit akrab.
·
Smiling
voice
Berbicara
dengan senyum adalah hal yang baik.
·
Jadi pendengar
yang baik
Menjadi
pendengar yang baik saat narasumber atau orang yang menelpon anda saat siaran
sedang berbicara, dengarkan dengan seksama apa yang dibicarakannya. Responlah
sesekali pembicaraannya dengan kata-kata seperti “iyaa, terusss,, dan,, dsb”..
·
Update lagu
dan info terbaru
Penyiar
radio harus selalu unggul selangkah dari para pendengar. Untuk itulah kita
harus mencari tau info-info terbaru.
·
Pelajari script
Ketika
siaran, kita akan diberi script (tergantung radio). Script ini dapat berupa
seperti sebuah petunjuk acara, ataupun materi acara yang akan dibawakan,
Dibagian mana harus break, dll.
semoga
bermanfaat