TUAPEJAT, SASARAINA NEWS- Cuaca atau gelombang laut ekstrem, sejak sepekan belakangan
di Kepulauan Mentawai menjadi sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu oleh
wisatawan, terutama bagi pecinta olahraga surfing atau selancar. Ternyata momen
tersebut, juga sudah sejak lama dinantikan oleh Grant Twig Bakker peselancar
empat kali juara dunia asal Afrika Selatan.
Wawan, 34, ketua komonitas Surfing
Ag’gau di Tuapejat menyebutkan, bahwa, Bakker berada di Tuapejat selama sepuluh
hari. Dikatakan Wawan, hampir setiap tahun Bakker selalu datang dan bermain
surfing di Mentawai.
“Namun, kali ini sedikit berbeda.
Kedatangan Bakker, sengaja dalam menyambut ombak yang sudah sepuluh tahun tidak
muncul, kembali hadir. Puncaknya, yakni, pada hari Rabu tanggal 28 Juli
kemarin,” ungkapnya.
Menurut Wawan, Bakker juga dikenal
sebagai peselancar gila. Spot ombak yang jarang dimainkan oleh
peselancar, karena ombaknya dikenal garang, namun, mampu, ditundukkan oleh
Bakker. Pada hari puncak tersebut, kata Wawan, ketinggian ombak mencapai 20 fit
atau sekitar 6 meter.
Diakatakan Wawan, Bakker juga
dikenal sebagai peselancar Big Wave Tour (Tour Ombak Besar, red) atau spesialis
ombak besar. Dia memulai karirnya sebagai peselancar BWT semenjak tahun 2003,
sebagai finalis Red Bull Big Wave Afrika di Dunggeon, dekat Cape Town, seperti
yang dilansir dari http://www.worldsurfleague.com ini.
Krisjanda, 45, salah seorang
wisatawan asal California yang juga pencinta olahraga surfing, sempat
membatalkan keberangkatannya untuk kembali ke Negara asalnya demi menunggu
momen tersebut.
“Saya sengaja batalkan rencana
kembali ke California, demi momen ini. Sebab, ini momen sangat langka, sejak
sepuluh tahun terakhir,” ujarnya.(adl)