![]() |
Bangunan puskesmas Simatalu bernuansa Uma yang diresmikan Bupati Mentawai beberapa waktu lalu |
SASARAINAFM.COM
,MASEPPAKET - Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, masih membutuhkan
tenaga medis yang membantu pelayanan di daerah-daerah, dimana yang paling
dibutuhkan yakni tenaga analisis kesehatan, kesehatan lingkungan dan tenaga
medis lainnya..
Kepala
Dinas Kesehatan Mentawai, Lahmuddin Siregar mengatakan, kekurangan tenaga medis
yang bakal ditempatkan di beberapa puskesmas itu telah dilaporkan kepada Bupati
dan telah disepakati oleh Bupati untuk merekrut tenaga medis.
“Kalau
untuk mobiler sudah cukuplah, cuma hanya penambahan jumlah saja, misalnya penambahan
kasur untuk pasien, untuk tenaga dokter kita juga sudah ada, Cuma untuk tenaga
medis lainnya seperti tenaga analis kesehatan itu belum ada, tapi ini sudah
kita laporkan ke Bupati, dan sudah disetujui untuk merekrut tenaga tenaga medis
ini, “ kata Lahmuddin Siregar kepada media usai menghadiri peresmian puskesmas
Sarereiket Jumat (12/4) di Dusun Maseppaket, Desa Madobabag, Kecamatan Siberut
Selatan.
Menurutnya
untuk rumah dinas saat ini ada satu unit, namun pihaknya masih akan membangun
rumah dinas Dokter, sebab masih banyak lahan kosong sekitar puskesmas
Sarereiket, dan ditargetkan tahun 2020 bisa direalisasikan.
Ia
juga menyampaikan pembangunan puskesmas Sarereiket merupakan arahan Bupati
Mentawai meminta pembangunan pelayanan kesehatan di Sarereiket ini di ujung
pulau.
Ada
tiga puskesmas yang diresmikan tahun ini, pertama puskesmas Simatalu, puskesmas
Sarereiket, dan puskesmas Sigapona. Saat ini naru dua puskesmas yang di
resmikan, yaitu puskesmas Simalibbeg dan Sarereiket, sedangkan puskesmas
Sigapona rencana setelah Pemilihan umum.
Sedangkan
puskesmas Simatalu dan Sarereiket bentuk fisiknya bernuansa uma sementara
puskesmas Sigapona bentuk bangunan biasa. Pembangunan puskesmas nuansa uma
bertujuan mengkombinasikan antara medis dan sikerei.
Untuk
puskesmas Sarereiket akan melayani sebanyak 3.500 jiwa dari dua Desa Matotonan
dan Madobag..
Ia
menyebutkan anggaran pembangunan Puskesmas Sarereiket mencapai Rp.3,1 Miliar,
sedangkan tenaga medis ada sekitar 45 orang dari dua Desa, yaitu Desa Madobag
dan Desa Matotonan, sementara masih membutuhkan tenaga medis sebanyak 72 orang.
Sedangkan jumlah keseluruhan temaga medis di Kepulauan Mentawai ada 1.300.
Lahmuddin
menyebutkan pembangunan puskesmas Sarereiket dilakukan sejak 2016 lalu dan saat
ini sudah diresmikan.
Bupati
Kabupaten Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet menyampaikan konsep pembangunan
puskesmas yang bernuansa uma merupakan tempat kolaborasi pengobatan antara
Sikerei dan Medis, sehingga dua-duanya penting bagi masyarakat Mentawai.
“Ada
ilmu di tangan Sikerei, juga ada ilmu kepada Dokter, maka Sikerei dan Medis
jangan saling menjatuhkan, harus kerja sama,”ujar Bupati Yudas
Ia
menyampaikan, bahwa di Desa Madobag banyak pendatang, baik yang berkunjung dari
luar, baik baik guru-guru, perawat atau petugas lainnya.
“Banyak
tamu-tamu datang keadobag, layani dengan baik, jangan sampai mereka mencari
penginapan, sewahkan rumah, jangan di rusak, jangan disakiti, jangan dipukul,
karena mereka aset Negara, sebab banyak pegawai atau pelayan masyarakat
mengeluh karena tidak ada tempat,” ungkapnya. (Suntoro)