TfAoTUAoGUW9TSGlGUzoGfz8GA==
Light Dark
 Inilah Capaian Kinerja Rinto Wardana - Jakop Saguruk Dalam 100 Hari Pimpin Mentawai

Inilah Capaian Kinerja Rinto Wardana - Jakop Saguruk Dalam 100 Hari Pimpin Mentawai

Daftar Isi
×

Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Mentawai, Rinto Wardana dan Jakop Saguruk

SASARAINAFM.COM | Tuapejat - Terhitung sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto di istana kepresidenan Jakarta (20/2-2025), Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa dan Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Jakop Saguruk saat ini genap 100 hari memimpin Kabupaten berjulk " Bumi Sikerei" ini. Lantas apa saja capain kinerja yang berhasil dilakukan selama 100 hari itu?


Dikutip dari alito.id,pasangan yang diusung dan didukung oleh 7 partai politik kala Pilkada 2024 itu setidaknya mengangkat 6 target utama yang masuk dalam program prioritas.


Keenam program prioritas itu adalah pembangunan akses jalan hingga ke dusun, pembangunan sarana listrik, kepastian ketersediaan sinyal internet, dan penyediaan sarana air bersih.


Selanjutnya peningkatan layanan kesehatan, dan upaya transformasi di sektor ekonomi untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.


Keenam program itupun langsung dikebut oleh Rinto Wardana Samaloisa dan Jakop Saguruk, sejak hari pertama bekerja sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mentawai.


Meskipun dalam pelaksanaannya, pemerintahan Rinto-Jakop mengalami masalah lantaran keputusan pemerintahan soal efisiensi anggaran, namun masalah tersebut tidak merubah rencananya keduanya.


Adapun hingga 100 hari pemerintahan Rinto-Jakop, setidaknya ada beberapa program yang berjalan dan terlaksana.


Transformasi Akses Jalan & Jembatan



Khusus untuk program pembangunan jalan dan jembatan yang telah terlaksana adalah pemeliharaan jalan dari kilometer 3 Polaga Pagai Selatan – Dusun Limu, Simpang Tubeket – Makalo, Simpang Malakkopa, Simpang Mapoupou – Talopulei dan Parak Batu.


Kemudian pemeliharaan dan pembukaan jalan ruas Maileppet – Saliguma

Subelen – Sotboyak, serta pembangunan jembatan di kilometer 8 Tuapeijat, Sipora, dan pembangunan jembatan Rogdog – Madobag.


“Program yang berjalan termasuk pula clearing ruang jalan Muara Taikako – Trans Pagai Utara,” kata Rinto.


Layanan Kesehatan



Kemudian di sektor kesehatan, pemerintahan Rinto-Jakop melakukan langkah transformasi dengan penambahan anggaran pada belanja obat-obatan.


Rinto menjelaskan, tujuan dari kebijakan ini, agar masyarakat bisa mendapatkan akses yang luas pada obat-obatan medis.


“Kemudian ada pembentukan Satgas Penyelesaian RSU Siberut, saat ini sudah 80% tahap penyelesaian dan peresmian di bulan Juni 2025,” jelasnya.


Teranyar, Rinto-Jakop juga membentuk program Ambulans Laut, yang berfungsi untuk memudahkan rujukan pasien dari Mentawai ke Kota Padang.


Lewat kebijakan ini, Pemkab Mentawai menggratiskan biaya transportasi pasien warga Mentawai ke Kota Padang maupun sebaliknya.


“Transportasinya menggunakan kapal Ambu-Ambu, Gambolo, Mentawai Fast dan Long Boat didampingi oleh maksimal 2 orang (1 orang keluarga dan 1 orang tenaga medis).”


“Sedangkan untuk jenazah, didampingi oleh maksimal 6 orang dengan menggunakan Kapal Gambolo, Ambu-Ambu dan Long Boat,” jelasnya.


Selain itu, Pemkab Mentawai di bawah kepemimpinan Rinto-Jakop juga menyediakan rumah singgah di kawasan Azizi, Kota Padang untuk pasien sakit dan kendaraan antar jemput dan ambulan darat yang diparkir di Pelabuhan Mentawai Fast.


Fasilitas Umum



Selanjutnya di program fasilitas umum, Rinto menyebut pihaknya juga tengah mengupayakan pembangunan dermaga pengubung antar pulau di Mentawai.


“Saat ini sedang pengursan izin-izin untuk dermaga Sao Sipora dan menyusul Subelen dan Sikabaluan,” ujarnya.


Fasilitas lainnya yang juga dibangun adalah sistem pemecah ombak berupa tanggul di Pantai Sikabaluan, Siberut untuk menekan dampak abrasi.


“Saat ini sedang pengurusan turunnya anggaran di Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai Lima Padang (BWS Padang),” beber Rinto.


Kelistrikan, Birokrasi & Energi



Seterusnya di sektor energi, khususnya kelistrikan, Pemkab Mentawai sudah menambah 2 genset baru yang bersumber dari hibah Bank Indonesia yang digunakan di Tuapeijat, Peipei-Taileleu.


Peningkatan layanan transportasi, pembangunan fasilitas serta penyediaan layanan kesehataan itu juga dilengkapi dengan transformasi birokrasi lewat penggunaan aplikasi Srikandi.


“Dengan program tersebut, birokrasi di Kabupaten Mentawai bisa dioptimalisasi dengan sistem yang terdigitalisasi,” ucap Rinto.


Digitalisasi birokrasi tersebut dilengkapi dengan kebijakan yang ditelurkan oleh Rinto-Jakop yang mewajibkan seluruh ASN dan PPPK disana ber-KTP Mentawai.


Transformasi Pendidikan



Pasangan yang mengusung jargon perubahan dan gerak cepat tersebut juga menjadikan pendidikan sebagai fokus utama masalah yang harus diselesaikan.


Selama menjabat, Rinto dan Jakop sudah menggenjot kapasitas dan kualitas pelajar di tanah Sikerei dengan penyediaan bus sekolah gratis di Pagai Selatan dan Sipora.


“Khusus di Pagai Selatan, bus melayani transportas untuk pelajar dan tenaga pendidik dari Muntei hingga Kinumbuk. Kemudian di Sipora layanan ini terdapat di Matobe, dan Saureinu serta kawasan Tuapeijat,” jelas pria yang menyandang gelar Doktoral ilmu hukum itu.


Selain bus gratis, Pemkab Mentawai juga getol membangun kerjasama dengan sekolah kedinasan TNI-Polri seperti IPDN, STAN, dan STTD untuk pelajar-pelajar Mentawai.


“Saat ini ada 3 Putra Mentawai yang sedang mengikuti tes Akmil di tingkat Provinsi, khusus sekolah kedinasan, saat ini sedang tahap persiapan perjanjian kerjasama,” ucap Rinto.


Transformasi yang dilakukan Rinto-Jakop juga dilengkapi dengan penambahan luasan Sekolah Rakyat di Saureinu seluas 1,5 hektare.


Ekonomi & Pariwisata



Sektor ekonomi tidak luput jadi perhatian Rinto-Jakop. Salah satu kebijakan fundamental yang mereka lakukan selama memimpin Mentawai dalam 100 hari ini adalah pembentukan Bank Mentawai.


Bank Mentawai ini merupakan hasil merger dua Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sikakap dan Sipora. Proses ini ditargetkan oleh Rinto rampung pada Juli 2025 ini.


Kemudian Pemkab Mentawai juga sudah menempuh penyelesaian status Homestay Simalatcat di Katiet, Sipora.


Penyelesaian status tersebut bisa berdampak pada perekonomian Mentawai karena pemilik tanah bersedia membalik nama hak atas tanah menjadi milik Pemda Mentawai dengan kesepakatan pemilik tanah mengelola dapur Homestay untuk berjualan.


Seterusnya Pemkab Mentawai juga tengah berupata mengharmonisasi peraturan-peraturan kepariwisataan dengan membentuk Satgas Pariwisata.



“Hal ini meliputi kewajiban bagi turis asing untuk menginap di darat-bukan di atas kapal, selama berkunjung ke Mentawai.”


“Kemudian kami juga sedang berupaya pembentukan kawasan eksklusif surfing dan peningkatan layanan kepada para turis,” pungkas Rinto.[*]