Pj Bupati Mentawai Fernando Jongguran Simanjutak pada rapat Konsultasi Publik, Rencana Awal Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD) Tahun 2025, di Aula Bapedda Km 4 Sipora Utara (23/1) |
Pj Bupati Mentawai Fernando Jongguran Simanjutak pada rapat Konsultasi
Publik, Rencana Awal Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD) Tahun 2025, di Aula
Bapedda Km 4 Sipora Utara (23/1), menyampaikan bahwa ada 5 sektor yang bisa
digarap di Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu, sektor perkebunan, peternakan,
pertanian, perikanan dan sektor Pariwisata.
“ Bapak ibu keluhan masyarakat terkait dengan ekonominya
kepada camatnya, kepala desanya, paling harga kopra dan pinang sudah tidak
tertolong lagi pak, udah tinggal seribu lagi pak, begitupun harga cengkeh turun
dan pariwisata sepi, inilah beberapa keluhan yang ada dimasyarakat kita artinya
sektor itu yang menjadi ekonomi ditengah tengah masyarakat. pertanyaanya kenapa
kita tidak konsentrasi kesitu.” Ujar Fernando
Menurut Fernando, RKPD Konsultasi publik merupakan satu
kegiatan yang strategis dalam rangka mengantar, membuat, menyusun track
pembangunan di Tahun 2025.
Kata dia, ada beberapa fenomena yang terjadi di Kabupaten
Kepulauan Mentawai salah satunya Mentawai masih berstatus 3T (terluar,
tertinggal dan terpencil).
“ ada beberapa fenomena yang saya ingin sampaikan kekita
bahwa kita masih berstatus 3T. 3T itu terluar, tertinggal dan terpencil, kalau
terluar atau terdepan ini adalah aduan anugerah sang pencipta bagi kita, tidak
mungkin kepulauan Mentawai digeser seketika ke utara kepulau Jawa. Jadi terluar
itu adalah milik kita tetapi terpencil dan tertinggal itu adalah ditangan kita
untuk mengubahnya untuk itu bagaimana kita mengubahnya maka kita Pemda selaku
perpanjangan tangan pemerintah pusat yang berperan menyusun naskah naskah
teknografik, menyusun rencana, yang berbasis dengan isu isu potensi potensi
yang ada didaerahnya dalam rangka mewujudkan dan mereleasasikannya untuk
kesejahteraan masyarakat, “ katanya
Fernando menambahkan ketertinggalan Kabupaten Kepulauan
Mentawai dari Sumatera Barat adalah terendah dari 19 kabupaten/kota dan
Mentawai memiliki angka pengangguran terbuka 1,39 yang rata-rata masyarakatnya
bekerja, sementara kalau dilihat dari indeksnya kemiskinan yang tertinggi di
Sumatera Barat juga disandang oleh kepulauan Mentawai.
“ artinya kenapa kok kerja tetapi miskin, ini dua indeks
yang menurut saya kontroversi kontradiktif berlawanan, disisi penganggurannya
sedikit tetapi kemiskinannya tinggi dari contoh 2 indeks ini harus kita
terjemahkan.’’ Kata dia.
Pada bagian lain Fernando menyebutkan, masalah pembangunan
Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan ini akan mengikut kepada urusan pilihan
lain oleh pemerintah, dengan demikian kompurer juga harus menyesuaikan
kebutuhan pilihan.
“ kalau memang perlu pembangunan jalan produksi
kelokasi perkebunan dan pertanian itu harus dilakukan. Kalau memang
diperlukan pembangunan jalan kesekolah sekolah yang mendidik masyarakat kita,
anak anak kita untuk kita Bertani, atau beternak, kenapa tidak dilakukan,
bagaimana kita membangun infrastruktur, memadai lebih layak lagi termasuk juga
professionalisme dan ini yang harus kita jalankan.’’ujarnya.
Diakhir sambutannya Fernando mengingatkan semua stakeholder
agar tidak terjebak dengan retorika tetapi harus ada aksi nyatanya. Selain
pembangunan pihaknya mengajak semua instansi dan stakeholder untuk
mempertahankan harmonisasi di masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban
khususnya di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Di sisi lain ada yang harus dibenahi
baik segi peningkatan SDM seperti meniatkan vokasi-vokasi sekolah-sekolah yang
berbasis skill dan siap pakai ilmu terapan, mentality, dimana anak-anak
Mentawai mempunyai mentality pantang menyerah dan bekerja keras untuk
mewujudkan cita-cita mulia.
Kegiatan ini di hadiri oleh FORKOPIMDA , Para Asisten, Para
Kepala OPD, Tokoh agama dan Tokoh Masyarakat. Kegiatan Forum Diskusi Publik ini
di tutup dengan penandatanganan berita kesepakatan yang berisi tentang
menyepakati sasaran dan prioritas pembangunan Daerah tahun 2025 yang telah di
selaraskan dengan prioritas Pemerintah Provinsi dan Nasional {Md}.