Pengambil kebijakan, akademisi, tokoh agama, polisi, pebisnis dan organisasi juga harus masif ikut menyuarakan isu penumpasan permasalahan stunting.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Desti Seminora dalam kegiatan Workshop percepatan penurunan stunting melalui skrining layak hamil, ANC dan stunting, di Bundo House Km 6 Sipora Utara ( 5/12/2023).
“ Di Kabupaten Kepulauan Mentawai data stunting merah semuanya, itu ada datanya, jadi semua desa yang ada di Mentawai ada stuntingnya. Penimbangan massal per agustus- oktober di tahun 2023, mengalami peningkatan stunting menjadi 17,2 persen, sementara 2022 datanya 16,5. kenapa terjadi peningkatan persentase karna ada penambahan jumlah anak yang diswiping, " kata Desti
Desti menyebutkan intervensi stunting dimulai dari remaja putri yang diawali dengan reproduksinya harus sehat, kemudian menikah, saat kehamilan,sesudah melahirkan dan menyusui yang Menurutnya penting koordinasi dan kolaborasi lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Keterlibatan, kolaborasi dan sinergitas semua pihak sangat berperan penting dalam upaya percepatan penurunan stunting, dengan kegiatan ini di harapkan kita mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader dan tenaga kesehatan dalam penanganan dan pencegahan stunting demi mewujudkan kesehatan hebat.’’ Jelas Kadinkes.
Desti menambahkan intervensi gizi spesifik atau sebaran stunting yang ada di Kabupaten Kepulaun Mentawai khususnya di desa wilayah masing- masing, desa Makalo per agustus di swipping mengalami penambahan yang jumlah stuntingnya tahun 2023 ada 29 orang.
Sementara di desa Malakkopa 38 orang, Bulasat 32 orang, Sinaka 10 orang, Taikako Hulu 34 orang, sementara Sikakap 20 orang, Matobe Sikakap yang sebelumnya rendah menjadi tinggi, sedangkan Saumanganyak 53 orang, Silabu 27 orang, dan desa Betumoga 34 orang.
Sementara Kawasan Sipora Selatan keseluruhan anak stunting berjumlah 114 orang, kawasan Sipora Utara Betumonga 46 orang, Goiso’oinan 43 orang, Bukit Pamewa 10 orang, Sipora Jaya ada 12 orang, Sidomakmur 22 orang, Tuapejat jumlah stuntingnya juga tinggi khususnya di dusun Jati km 0.
Kemudian Kawasan Siberut khususnya di Maileppet ada 3 orang, Muntei 21 orang, Muara Siberut 13 orang, Madobag-Ugai 40 orang, Matotonan 48 orang, Taileleu Siberut Barat Daya setelah diswipping terdapat anak stunting 43 orang, Katurei 27 orang, Sagulubbe 21 orang, dan Saliguma Siberut Tengah 48 orang itu artinya angkat stunting di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih sangat tinggi.