Buka Workshop Multipihak Membangun Ketangguhan Masyarakat Terhadap Bencana Asisten II Lahmudin Siregar: UMKM Adalah Ujung Tombak Perekonomian Daerah. |
Lahmudin dalam sambutannya mengatakan acara yang digagas Jemari Sakato dan Yayasan Field Indonesia menyampaikan terimakasih tak terhingga, menurut dia inilah yang sangat diharapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, karena Pemerintah juga punya keterbatasan, punya ruang tidak banyak untuk mengurusi masyarakat, tetapi dengan keterlibatan dari yayasan atau MGO, Pengusaha,Pemerintah dan juga perguruan tinggi dan media, untuk membangun sebuah daerah, Kata dia ada 5 multipihak yang tentunya dilibatkan dalam isu-isu pembangunan sehingga semuanya bisa berkontribusi, dan akan melakukan diskusi Panjang terkait dengan kondisi Mentawai tentang resiko bencana.
‘’ Semua orang tau Mentawai adalah daerah potensi bencana, jadi kalau kita kepadang, kadang kadang orang bertanya, tidak takut kalian di Mentawai? jadi orang sudah membayangkan Mentawai itu adalah suatu tempat yang berbahaya buat masyarakat. Kita tidak mungkin meninggalkan Mentawai itu hanya karena potensi bencana, tapi bagaimana kita bisa hidup ditengah adanya potensi bencana itu, ini yang harus kita pikirkan secara Bersama sama.’’Terangnya.
Ia juga menambahkan dengan adanya Workshop ini diharapkan kepada peserta untuk memberikan masukan, saran, ide, bagaimana menimbulkan suatu gagasan bagaimana mengidentifikasi resiko tersebut. Ia mengajak lebih belajar dari pengalaman pada bencana non alam yang terjadi, seperti Covid yang melanda dunia belakangan ini, dan ternyata Mentawai siap menghadapinya. Kata dia ketahanan pangan dan UMKM di Mentawai tetap berjalan dengan baik, walaupun sebenarnya sangat mempengaruhi perekonomian rumah tangga, dan harus bisa memastikan sumber-sumber daya apa yang dimiliki, tentunya harus bisa dikembangkan dalam kondisi dan kejadian yang ada, karena UMKM adalah Ujung Tombak Perekonomian Daerah.
Sementara Robi Syafwar Executive Director Jemari Sakato mengatakan LSEM Jemari Sakato sebuah perkumpulan yang berbasis di Sumatera barat yang fokus pada isu-isu terkait tata kelola pemerintahan 4 Kompetensi yang menjadi bagian penting dalam menjalankan program bicara tentang riset aksi dan tatakelola pemerintahan, advokasi dan perencanaan serta penganggaran berkeadilan serta monitoring pelayanan publik dan lain sebagainya. Menurut dia Jemari Sakato menjadi mitra implementer bagi program meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti mengidentifikasi resiko serta potensi dan sumber daya lokal, menciptakan mata pencarian berkelanjutan. Menurutnya terkait tentang kapasitas apa yang menjadi kerentanan bagi pelaku UMKM ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, sudah mendapatkan informasi apa saja kendala pelaku UMKM tersebut.
‘’ Kita berharap dengan data yang kita miliki ini kitas sampaikan kepada pemerintah daerah untuk dapat di tindaklanjuti melalui program yang akan di lakukan pemerintah setempat.’’Ujarnya.
Robi menjelaskan, program multipihak ini bagaimana bisa mengkolaborasikan semua pihak bukan hanya OPD saja tapi melibatkan semua kalangan. Program ini terkait inklusifitas artinya bagaimana seseorang memerankan sesuai kapasitas dan kemampuannya masing-masing. kolaborasi multipihak ini di harapkan terjadi ketangguhan yang dapat di perankan semua pihak. Pelaku UMKM ini salah satu pendukung dalam mengurangi risiko bencana, juga sebagai penyintas, dan siap siaga jika terjadi bencana alam tentunya harus mampu berjalan sendiri.’’{Md}