Iklan

BPBD Mentawai Kembali Ajak Warga Waspada Terhadap Kebakaran Hutan

Selasa, 12 November 2019, November 12, 2019 WIB Last Updated 2019-11-12T10:26:45Z
Ilustrasi : Kebakaran Hutan (internet)

SASARAINAFM.COM | TUAPEIJAT-Kebakaran hutan di Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah sering terjadi, meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian masyarakat terhadap kebakaran lahan tidak sedikit.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai, Novriadi menyebutkan faktor utama penyebab kebakaran hutan itu adalah manusia.

" faktor manusianya lah yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan, mereka melihat kondisi lahan kering dan beranggapan dengan cara membakar maka lahan akan segera bersih, tapi mereka tidak perhitungkan dampaknya," ucap Novriadi di Tuapeijat, Selasa (12/11)

Novriadi mencontohkan salah satu tindakan masyarakat yang tidak peduli terhadap bahaya kebakaran, misalnya sering terjadi  masyarakat membakar sampah lalu ditinggal atau membakar rumput yang sudah dibersihkan tanpa ada pengawasan oleh masyarakat itu sendiri, bahkan membuang puntung rokok sembarangan yang sebenarnya masih ada bara apinya pada puntung rokok itu.

" ini hal hal yang dianggap sepele setiap hari, kita bakar sampah, tanpa kita awasi, buang puntung rokok sembarangan tanpa dimatikan dulu apinya, inilah juga merupakan penyebab kebakaran," kata Novriadi.

Ia menyebutkan BPBD Mentawai bersama TNI,  Polri  dan pihak terkaitvm lainnya sudah sering melakukan penanganan, termasuk penyuluhan kepada masyarakat, namun ia akui memang belum semua daerah yang dilakukan penyuluhan karena kondisi geografis dan juga sulitnya  transportasi menuju ke desa atau Kecamatan.

Selanjutnya untuk kebakaran hutan saat ini ungkap Novriadi tergantung pada kesadaran masyarakat, menurutnya jika masyarakat itu tidak sadar maka kebakaran hutan selalu ada, mestinya masyarakat harus melihat kondisi cuaca yang sedang kemarau, sehingga tidak melakukan pembakaran sembarangan, baik sampah atau membakar rumput kering yang dibersihkan oleh masyarakat.
"Dengan kondisi seperti ini kalau membakar rumput atau bekas yang dibersihkan, kalau sudah terbakar maka tidak bisa lagi dikendalikan. 

Maka dari itu aparat Desa jangan bergantung pada pemerintah Kabupaten, sebab kita disini tidak terkontrol, kalau terjadi kebakaran kita tidak bisa kesana, tidak sempat, biaya juga untuk kesana sudah berapa, jadi untuk Dusun, Desa, dan Kecamatan harus ikut mengawasi masyarakatnya," ujarnya.

Menurut Novriadi, yang paling gampang melakukan patroli adalah di tingkat Dusun, karena wilayahnya lebih kecil dan bisa terjangkau, dan efektif dibanding terjadi kebakaran hanya mengharapkan pihak pemkab saja tidak terkontrol.  (Suntoro)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • BPBD Mentawai Kembali Ajak Warga Waspada Terhadap Kebakaran Hutan

Terkini

iklan2

Iklan