![]() |
Wagub Sumbar Nasrul Abit memberikan selamat kepada peserta Jambore PRB Se-Sumbar |
Hal ini ditegaskan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat dimintai keterangan usai Rapat koordinasi pengurangan risiko bencana alam pada kegiatan Jambore Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ke VI tingkat Provinsi Sumatera Barat di Pantai Mapaddegat Desa Tuapeijat kecamatan Sipora Utara, Selasa, (22/7/2019).
Nasrul mengatakan, ada beberapa hal dalam kebijakan dasar mitigasi bencana di kawasan yang memiliki kerawanan tinggi, yakni relokasi atau penghindaran.
Apabila tingkat risiko bencana pada suatu wilayah masih dapat ditoleransi, maka struktur konstruksi di tempat tersebut dapat dibangun namun dengan beberapa syarat.
Tetapi jika tingkat bahaya sudah tidak dapat ditoleransi, maka opsi relokasi dipilih untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya.
Selain relokasi, juga perlu dilakukan proteksi melalui sistem infrastruktur mitigasi bencana, serta adaptasi melalui peraturan zonasi atau persyaratan membangun di kawasan bencana.
Kemudian melakukan persiapan sistem evakuasi yang efektif serta efisien seperti jalur dan tempat evakuasi.
"Kita di Sumatera Barat ini merupakan daerah tingkat kerawanan bencananya tinggi, maka perlu setiap Kabupaten dan kota menyediakan lokasi pengungsian yang memadai, tak perlu bangun gedung mewah, cukup sediakan lahan perbukitan dan bangun jalur evakuasi" ujarnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, kebijakan ini juga dapat meningkatkan tingkat kapasitas kabupaten/ kota dalam menghadapi bencana.
Hal ini dilakukan agar risiko bencana dapat ditekan serta dampak yang ditimbulkan dapat dikurangi.
"Jika dalam suatu wilayah memiliki potensi bencana yang cukup besar dan membahayakan warga yang tinggal, maka diperlukan rencana relokasi. Ini juga akan meningkatkan kapasitas suatu daerah" tuturnya.
Ia juga berharap kepada seluruh peserta Jambore PRB, mampu mempelajari tingkat kerawanan bencana alam di daerah yang dijuluki Bumi Sikerei.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai Novriadi mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan program-program dalam rangka pengurangan risiko bencana.
Kepulauan Mentawai sebagai daerah yang berada di zona rawan bencana, pemda Mentawai melalui BPBD Mentawai akan menitikberatkan pada penguatan kapasitas dan menambah pengetahuan tentang resiko bencana kepada masyarakat serta membangun jalur evakuasi di setiap desa yang berada di zona rawan bencana.
"Ini akan kita sesuaikan dengan kondisi alam dan keuangan daerah kita. Sesuai arahan pak Wagub tadi, kita lebih dalam penguatan kapasitas masyarakat dan pembangunan jalur-jalur evakuasi" pungkasnya. (Nbl)