TfAoTUAoGUW9TSGlGUzoGfz8GA==
Light Dark
ASB Adakan Pelatihan Kelola Wisata Pantai Jati

ASB Adakan Pelatihan Kelola Wisata Pantai Jati

Daftar Isi
×
ASB Gelar Pelatihan Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata Untuk Pelaku Usaha Kecil

SASARAINAFM.COM, TUAPEJAT — Arbiter Smart Bund (ASB) adakan pelatihan terhadap sejumlah masyarakat Dusun Jati, Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara dalam hal mengelola dan mengembangkan parawisata yang ada di lokasi itu, Senin — Selasa (18-19/03).

Project officer ASB Mentawai Miftahul Khairi mengatakan pelatihan itu, bertujuan untuk menguatkan para pelaku usaha kecil menengah atau atau kelompok masyarakat dalam hal mengelola ekowisata yang ada di seputar lokasi tersebut..

"Kita memberikan penguatan kepada masyarakat yang bergerak di bidang parawisata baik kuliner, atraksi, budaya dan wisata lainnya, sehingga destinasi wisata Pantai Dusun Jati bener-bener terkelola dengan baik," terangnya kepada sasarainafm.com, Selasa (19/03) di Pantai Jati.

Sedikitnya ada 25 orang yang mengikuti kegiatan tersebut, dimana dari pelatihan tersebut disepakati untuk membuat sebuah kelompok Ekowisata Pantai Jati yang berbasis Pengurangan Resiko Bencana (PRB), dimana sebelumnya ASB juga telah membentuk Tim Penanggulangan Bencana (PB) di setiap Dusun di Desa Tuapejat.

" Peserta pada pelatihan ini, juga ada dari Tim PB, jadi kegiatan yang kita buat ini adalah upaya meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus memberikan edukasi tangguh terhadap bencana," bebernya..

Dalam kesempatan yang sama Surya selaku Fasilitator ASB mengatakan bahwa tindak lanjut dari kegiatan tersebut pihaknya akan mendampingi masyarakat yang berpemukiman di seputar wisata pantai jati untuk menata kembali lokasi tersebut, termasuk tempat parkir.

"Selain pelaku UMKM kita juga mengajak kawula muda untuk menata kembali pantai jati, misalnya tempat parkiran secara tidak langsung akan memberikan dampak positif baik kenyamanan pengunjung dan menambah pundi-pundi rupiah bagi kaula muda," timpalnya

Menurutnya keindahan suatu daerah harus dibarengi dengan kuliner dan pernak-pernik kerajinan khas Mentawai, yang nanti menjadi oleh-oleh yang bisa dibawa pulang oleh pengunjung.

" Masyarakat akan rugi, jika sampai para pengunjung datang kemari dan pulang dengan tangan kosong, lalu kenyamanan juga diutamakan, termasuk kebersihan lingkungan, karena wisatawan yang berkunjung dan kembali ke daerahnya, lalu bercerita kepada orang lain tentang Mentawai, jika pelayan kita baik, tentu informasi yang disampaikan pun akan baik, "pungkasnya. (rd)