
dr. Katrin Wilentina
Siahaan
Hati
adalah salah stau organ terpenting dalam tubuh manusia. Jika tidak dirawat
dengan baik, organ yang memiliki tugas menetralisir racun dalam tubuh ini juga
bisa terkena gangguan. Salah satu penyakit hati yang paling berbahaya adalah
sirosis hati yang juga bisa memicu kanker hati. Penyakit sirosis
hati sudah banyak memakan korban. Namun kurangnya informasi tentang penyakit
ini membuat pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya kerusakan hati ini tidak
terlalu di perhatikan oleh orang–orang. Berikut ini informasi mengenai sirosis
hati. Menurut Riset Kesehatan Oasar (Riskesdas,
2013), diperkirakan sebanyak 18 juta orang menderita hepatitis B dan 3 juta
orang menderita hepatitis C di Indonesia. Sekitar 50 persen dari orang
tersebut memiliki penyakit hati yang berpotensi kronis dan 10 persen nya menuju
sirosis hati. Sementara itu, satu kasus sirosis hati membutuhkan biaya
pengobatan sekitar Rp 1 miliar dan pengobatan kanker hati sekitar Rp 5
miliar dengan angka kesembuhan yang minimal. (Kemenkes, 2017)
PENGERTIAN SIROSIS HATI
SIROSIS
hati adalah suatu keadaan penyakit yang mengakibatkan cedera hati yang terjadi
dalam jangka waktu lama dan menimbulkan kerusakan serius pada struktur hati.
Akibatnya, kerja hati seperti produksi berbagai zat yang dibutuhkan tubuh dan
fungsi penetralisasi zat racun yang masuk ke dalam tubuh menjadi berkurang.
Sirosis hati cenderung tidak mudah diobati. Penyakit ini dapat berkembang
sebagai akibat dari infeksi hepatitis B dan C menahun, penyakit hati karena
konsumsi alkohol yang berlebihan, dan autoimun. Sirosis juga lebih sering
terjadi pada orang dengan kelebihan berat badan (obesitas) dan perlemakan hati
atau menumpuknya lemak di organ hati. Bila tidak diobati, sirosis hati dapat
berujung pada komplikasi, berkembang menjadi kanker hati, hingga kematian.
Hati adalah organ padat paling besar yang berada di
dalam tubuh manusia. Hati memiliki banyak fungsi
penting bagi tubuh, berikut
ini beberapa fungsi hati di dalam tubuh.
- Menyimpan
nutrisi berlebih dan mengembalikan sebagian nutrisi ke dalam aliran darah.
- Memproduksi
protein dalam darah untuk membantu penggumpalan, pengiriman oksigen, dan
fungsi kekebalan tubuh.
- Membantu
menyimpan gula dalam bentuk glikogen.
- Menyingkirkan
unsur berbahaya dalam aliran darah, termasuk di antaranya minuman keras
dan obat-obatan.
- Menghancurkan
lemak jenuh dan menghasilkan kolesterol.
- Memproduksi
cairan empedu, yaitu unsur yang dibutuhkan untuk mencerna makanan.
Pada dasarnya, hati adalah organ yang sangat tangguh
karena dapat terus bekerja meski dalam keadaan rusak. Hati akan berusaha
memperbaiki dirinya sendiri hingga organ ini benar-benar rusak dan tidak bisa
berfungsi lagi..
TANDA DAN GEJALA SIROSIS HATI
Tanda dan
gejala tahap awal penyakit sirosis adalah:
·
Kelelahan
·
Lemah dan
lesu
·
Nafsu makan
menurun
·
Mual dan
muntah
·
Telapak
tangan merah
Sementara
tanda dan gejala tahap akhir dari penyakit sirosis adalah :
·
Mata dan
kulit menguning
·
Urin coklat
atau kuning gelap
·
Perubahan
pembuluh darah di kulit dan di sekitar pusar
·
Pertumbuhan
payudara pada pria
·
Mudah memar
dan berdarah
·
Gangguan
mental berupa kebingungan mental
·
Perut
bengkak dari akumulasi cairan dan kaki bengkak
·
Limpa
membesar
·
Koma
Kemunculan gejala sirosis hati di atas bisa berbeda pada setiap orang dan
sangat bergantung pada parahnya penyakit. Namun jika gejala yang muncul sudah
terkait dengan pendarahan, maka kemungkinan sirosis sudah mencapai tahap paling
parah atau stadium akhir. Jika gejala yang dirasakan masih ringan, maka fungsi
hati masih akan berjalan. Namun jika kerusakan sudah semakin parah makan fungsi
hati akan sangat terganggu. Perlu diingat salah satu fungsi hati yang terpentin
bagi tubuh adalah menyerap racun dan membuangnya. Jika hati tidak berfungsi
dengan baik, maka kemungkinan akan berpengaruh pada kerja organ lainya dalam
tubuh dan mengakibatkan terjadinya komplikasi.
Kapan Saya Harus Pergi ke Dokter ?
Jika Anda
memiliki tanda-tanda atau gejala yang tercantum di atas, silakan konsultasikan
dengan dokter Anda. Gejala tahap awal termasuk kelelahan, muntah, dan
kehilangan napsu makan. Setiap tubuh seseorang bereaksi berbeda. Lebih baik
diskusikan dengan dokter Anda apa yang terbaik untuk kondisi Anda..
PENYEBAB SIROSIS HATI
Sirosis adalah
jenis penyakit kronis yang perkembangannya memakan waktu bertahun-tahun
lamanya. Meskipun berkembangnya tidak cepat, tapi tentunya akan lebih baik jika
penyakit ini dideteksi sejak dini agar mendapat penanganan lebih cepat. Berikut
ebberapa penyebab sirosis hati:
1. Konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol
secara berlebihan dan untuk jangka panjang memang jelas dapat menyebabkan
gangguan hati. Alkohol dapat berekasi menghancukan sel-sel hati, sehingga jika
dikonsumsi secara berlebihan maka jaringan hati lama-kelamaan pun akan
terganggu.Umumnya gangguan hati yang dialami oleh pecandu alkohol terbagi
menjadi tiga tahap dan sirosis hati ada di tahap yang paling parah.
Pertama-tama pecandu alkohol biasanya akan mengalami gangguan perlemakan hati,
kondisi ini masih bisa diatasi dengan berhenti konsumsi alkohol.
Jika perlemakan
hati dibiarkan dan Anda masih mengonsumsi alkohol, kemungkinan Anda akan masuk
ke tahap yang disebut hepatitis alkoholik atau munculnya peradangan pada hati
akibat konsumsi alkohol terus menerus. Ditemukan sekitar 10% penderita
hepatitis alkoholik akan menderita sirosis hepatitis alkoholik.
2. Penyakit hepatitis
Hepatisis adalah
kondisi infeksi hati yang disebabkan oleh beberapa sebab, paling umum adalah
virus. Jika tidak ditangani dengan baik maka hepatitis sangat berpotensi
menyebabkan sirosis hati. Jenis hepatitis akibat virus yang paling banyak
menjadi penyebab sirosis hepatitis adalah hepatitis B dan C.
3. Perlemakan hati
Sebelumnya
disebutkan bahwa konsumsi alkohol dapat menyebabkan perlemakan hati. Tetapi
sebenarnya perlemakan hati juga bisa disebabkan oleh sebab lain seperti
obesitas, tingginya kolesterol, hipertensi, dan juga obesitas. Pelemakan hati
yang disebabkan faktor tersebut juga berpotensi menyebabkan sirosis hati.
4. Hepatitis autoimun
Penyakit
autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dalam
tubuh. Penyakit hepatitis autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan
tubuh menyerang hati hingga menyebabkan peradangan hati. Kondisi ini bisa
berujung pada sirosis hepatitis atau sirosis hepatis.
5. Budd-Chiari syndrome
Budd-Chiari
syndrome adalah kondisi di mana terjadinya pembekuan
darah yang mengakibatkan penyumbatam sebagian atau penyumbatan total pada vena
besar yang ada di hati. Penyebab dari sindrom ini diduga adalah adanya kondisi
tertentu yang meningkatkan potensi pembekuan darah seperti anemia sel sabit.
6. Konsumsi obat-obatan jangka panjang
Konsumsi
obat-obatan tertentu untuk jangka panjang juga bisa berpotensi menyebabkan
sirosis hati. Tetapi kasus ini terbilang jarang ditemukan.
7. Kanker pankreas dan saluran empedu
Sirosis hati
juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit lain seperti kanker pankreas dan
kanker saluran empedu. Kedua penyakit ini bisa menyebabkan penumpukan cairan
empedu akibat tersumbatnya saluran empedu.
DIAGNOSIS SIROSIS HATI
Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk
mendiagnosis sirosis, yaitu:
- Pemeriksaan
fisik.
Dokter akan mengamati perubahan fisik yang terjadi pada pasien.
- Tes darah. Sampel darah diambil untuk
mengetahui tingkat fungsi hati dan kerusakan jika ada.
- Pencitraan. CT scan, MRI, USG, dan beberapa prosedur
pencitraan lain mungkin diperlukan untuk melihat kondisi hati.
- Biopsi. Pengambilan sampel jaringan dari hati.
KOMPLIKASI SIROSIS HATI
Komplikasi sirosis hati
yang sering ditemukan, antara lain peritonitis bakterial spontan, yaitu
infeksi cairan pada rongga selaput perut. Gejala yang dapat muncul, antara lain
berupa nyeri perut dan demam. Komplikasi sirosis pada susunan saraf pusat dapat
berupa ensefalopati hepatik, yaitu kelainan neuropsikiatri karena gangguan
detoksifikasi oleh hati. Pasien mula-mula mengalami gangguan tidur seperti
insomnia atau sukar untuk tidur, kemudian kesadarannya terganggu hingga
berlanjut menjadi koma. Gangguan fungsi ginjal juga dapat terjadi sebagai
komplikasi sirosis yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin.
Komplikasi sirosis yang sering dijumpai adalah varises esofagus atau pelebaran
pembuluh darah yang berada di kerongkongan sehingga bila tekanan semakin
tinggi dapat berakibat pecah pembuluh darah..
PENGOBATAN SIROSIS HATI
Dokter Anda akan melakukan terapi berdasarkan penyebab yang mendasari dan
seberapa parah kerusakan hati yang ada yaitu dengan terapi obat-obatan yang
harus dikombinasi dengan terapi tanpa obat-obatan. Berikut ini akan
dipaparkan mengenai terapi tanpa obat-obatan bagi pasien dengan strosis hati:
1. Diet seimbang. Insiden malanutrisi sering terjadi karena penyakit
sirosis dapat mengambil nutrisi dan tubuh dan otot sehingga otot menjadi kecil.
Diet pada hal ini berarti mengatur jumlah kalori yang dikonsumsi beserta menu
makanan yang baik untuk hati. Kalori yang dianjurkan adalah 35-40 kkal/KgBB
ideal dengan protein 1.2-1.5/KgBB/hari.
2. Aktivitas fisik. Aktivitas fisik seperti berolahraga dapat mencegah
pengecilan ukuran otot (atrofi otot) dan sehat untuk tubuh.
3. Stop konsumsi alkohol. Untuk melindungi hati, Anda harus berhenti minum
alkohol. Hal ini mungkin dapat menjadi hal yang tidak mudah, terutama bila Anda
ketergantungan alkohol. Bila kesulitan, konsultasikan diri ke dokter.
4. Pembatasan obat-obatan yang berbahaya bagi hati (hepatotoksik) dan
ginjal (nefrotoksik). Setiap obat memiliki efek samping, tetapi
bermanfaat bila digunakan sesuai anjuran dari dokter. Terdapat beberapa obat
yang justru dapat berbahaya bagi hati dan ginjal di mana dapat memperparah
kerusakan hati dan ginjal yang mempengaruhi perjalanan penyakit sirosis.
Penyakit sirosis hati tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat diobati. Dengan
pengobatan yang adekuat, kerusakan hati lebih lanjut dapat dicegah, komplikasi
menjadi berkurang, dan kualitas hidup menjadi lebih baik. Konsultasikan
dengan dokter untuk mengendalikan kondisi sirosis hati agar selalu stabil
dengan komplikasi yang rendah.