Tahukah
Anda?Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh
9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Angka
memperkirakan, jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan
jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar
29 persen warga dunia terkena hipertensi. Hipertensi diderita oleh sekitar 7
milyar manusia di dunia. Di Indonesia sebanyak 25,8% orang dewasa mengalami
hipertensi. Sayangnya hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui memiliki
penyakit tekanan darah tinggi ini dan hanya 0,4% kasus yang minum obat
hipertensi. Hipertensi dianggap remeh padahal penyakit ini menjadi “silent killer” yang menakutkan.
Apa
itu Hipertensi (tekanan darah tinggi) ?
Hipertensi
adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah
kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah
(arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu,
dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang
berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh
darahnya.
Hipertensi
adalah kondisi dimana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter
merkuri (mmHg). Angka 140 mmHg merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung
memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHg mengacu pada
bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang
bilik-biliknya dengan darah.
Berapa seharusnya tekanan darah normal ?
Tekanan
darah normal berkisar di angka 120/80 mmHg. Saat angka sistolik
dan diastolik berada di kisaran ini, maka Anda dapat disebut memiliki tekanan
darah normal. Seseorang baru disebut memiliki darah tinggi atau mengidap
hipertensi jika hasil pembacaan tekanan darah menunjukkan 140/90
mmHg. Tekanan darah yang terlalu tinggi akan mengganggu sirkulasi
darah..
Namun
begitu, memiliki tekanan darah normal bukan berarti Anda bisa bersantai. Saat
angka sistolik Anda berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka
bawah) berkisar di 80-89, ini artinya Anda memiliki “prehipertensi”. Meskipun
angka ini belum bisa dianggap hipertensi, tetap saja ini di atas angka normal. Orang-orang
yang sehat juga dianjurkan untuk melakukan langkah pencegahan untuk menjaga
agar tekanan darah tetap berada di kisaran normal, sekaligus menghindari risiko
hipertensi dan penyakit jantung.
Apabila
pembacaan tekanan darah Anda berada di atas 180/110 mmHg, atau jika memiliki
tekanan sistolik atau diastolik yang lebih tinggi dari angka ini, Anda berisiko
menghadapi masalah kesehatan yang sangat serius. Angka ini menunjukkan kondisi
yang disebut krisis hipertensi. Jika tekanan darah Anda sampai setinggi ini,
dokter biasanya akan mengukur kembali setelah beberapa menit. Jika masih sama
tingginya, Anda akan segera diberi obat darah tinggi darurat..
Apa aja tanda dan gejala Hipertensi ?
Penyakit ini diremehkan sebab sebagian besar penderita
hipertensi pada awalnya tidak memiliki keluhan. Hipertensi biasanya memang
tidak menimbulkan gejala yang khas. Oleh sebab itu, banyak penderita hipertensi
tidak menyadari sedang memiliki tekanan darah tinggi dan meremehkan pengobatan.
Hal ini disebabkan organ tubuh melakukan adaptasi terhadap tekanan darah
tinggi. Pada kondisi lanjut, penderita akan mulai mengalami keluhan sesuai
dengan kerusakan organ target yang ditimbulkan oleh tekanan darah tinggi ini.
Secara umum, gejala hipertensi adalah:
·
Sakit kepala
parah
·
Pusing
·
Penglihatan
buram
·
Mual
·
Telinga
berdenging
·
Kebingungan
·
Detak
jantung tak teratur
·
Kelelahan
·
Nyeri dada
·
Sulit
bernapas
·
Darah dalam
urin
·
Sensasi
berdetak di dada, leher, atau telinga
Apa penyebab
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut
hipertensi primer. Tapi tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh gaya hidup
dan pola makan yang buruk.
Ambil contoh, merokok. Merokok satu batang saja
dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan
kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHg. Nikotin dalam produk
tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan
pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
Kebanyakan makan makanan asin, yang mengandung natrium (makanan
olahan, makanan kalengan, fast food), dan makanan atau minuman yang mengandung
pemanis buatan juga dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah
tinggi.
Tekanan darah tinggi juga bisa muncul sebagai efek
samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung. Kondisi ini
disebut hipertensi sekunder. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa
menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti
hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi karena obat mungkin menjadi
normal setelah berhenti minum obat, tapi dalam beberapa kasus, tekanan darah
masih meningkat selama beberapa minggu setelah menghentikan penggunaan obat.
Anda harus bertanya kepada dokter jika tekanan darah abnormal terus terjadi..
Apakah
Hipertensi dapat disembuhkan ?
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi
permanen di mana tekanan darah terus menerus tinggi atau lebih dari 140/90
mmHg. Anda tidak bisa merasakan hipertensi. Banyak orang yang bahkan tidak tahu
mereka memiliki darah tinggi. Hipertensi bisa muncul tanpa gejala fisik, yang
diam-diam merusak pembuluh darah dan menyebabkan ancaman kesehatan yang serius.
Pasalnya hipertensi bukanlah penyakit yang berdiri
sendiri, melainkan suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit di dalam tubuh.
Hipertensi bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit jantung atau
penyakit ginjal. Jika tekanan darah tinggi Anda disebabkan oleh penyakit lain
yang mendasarinya, hipertensi bisa disembuhkan dengan cara mengobati akar
penyebabnya — jika penyakit mendasarnya memang mungkin untuk disembuhkan.
Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi
(sekitar 85% sampai 90%) di dunia tergolong hipertensi primer. Pada sebagian
besar kasus, kondisi hipertensi primer yang diderita oleh hampir kebanyakan
orang dipengaruhi oleh keturunan (genetik) atau gaya hidup/lingkungan yang
tidak sehat. Untuk beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak dapat ditentukan.
Hipertensi jenis ini tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikendalikan dengan
obat darah tinggi.
Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan
berarti Anda sembuh total dari hipertensi. Anda masih memiliki potensi risiko
komplikasi penyakit yang disebabkan oleh hipertensi apabila gejalanya
tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik..
Kapan saya
harus ke dokter ?
Hubungi dokter secepatnya jika:
·
Tekanan
darah lebih tinggi dari biasanya (lebih dari 120/80 mm Hg)
·
Menderita
efek samping setelah minum obat darah tinggi
Karena hipertensi adalah penyakit tersembunyi dan
sulit terdeteksi, Anda perlu memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur
bila Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari pertolongan medis segera
atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya tanda atau gejala
abnormalitas.
Pencegahan
Hipertensi
Penyakit darah
tinggi tentu bisa dicegah. Perubahan pola makan dan olahraga menjadi kunci
utama. Setiap orang harus mengkonsumsi hidangan dengan gizi seimbang. Buah dan
sayuran harus lebih sering dikonsumsi sedangkan makanan yang mengandung
lemak jenuh dalam harus dikurangi. Masyarakat juga harus membatasi
konsumsi garam hanya 5 gram per hari. Rokok dan penggunaan alkohol yang
membahayakan tubuh juga harus dihindari karena berpotensi menghambat aliran
darah. Olahraga secara teratur juga perlu dilakukan. Sebaiknya setiap orang
menjalankan aktivitas fisik sedikitnya 30 menit per hari. Hal ini berlaku untuk
siapa saja tanpa pandang usia. Pengurangan 5 kilogram berat tubuh dapat
mengurangi angka sistolik pada pembuluh darah 2-10 poin. Masyarakat juga
disarankan bisa mengatur stres dengan baik, misalnya dengan meditasi, yoga,
atau melakukan kontak positif.