Iklan

TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)

Jumat, 08 Februari 2019, Februari 08, 2019 WIB Last Updated 2019-06-20T05:22:47Z


dr. Katrin Wilentina Siahaan

Tahukah Anda?Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025 mendatang,  diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena hipertensi. Hipertensi diderita oleh sekitar 7 milyar manusia di dunia. Di Indonesia sebanyak 25,8% orang dewasa mengalami hipertensi. Sayangnya hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui memiliki penyakit tekanan darah tinggi ini dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi. Hipertensi dianggap remeh padahal penyakit ini menjadi “silent killer” yang menakutkan.

Apa itu Hipertensi (tekanan darah tinggi) ?
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri (mmHg). Angka 140 mmHg merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHg mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.
Berapa seharusnya tekanan darah normal ?
Tekanan darah normal berkisar di angka 120/80 mmHg. Saat angka sistolik dan diastolik berada di kisaran ini, maka Anda dapat disebut memiliki tekanan darah normal. Seseorang baru disebut memiliki darah tinggi atau mengidap hipertensi jika hasil pembacaan tekanan darah menunjukkan 140/90 mmHg. Tekanan darah yang terlalu tinggi akan mengganggu sirkulasi darah..
Namun begitu, memiliki tekanan darah normal bukan berarti Anda bisa bersantai. Saat angka sistolik Anda berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka bawah) berkisar di 80-89, ini artinya Anda memiliki “prehipertensi”. Meskipun angka ini belum bisa dianggap hipertensi, tetap saja ini di atas angka normal. Orang-orang yang sehat juga dianjurkan untuk melakukan langkah pencegahan untuk menjaga agar tekanan darah tetap berada di kisaran normal, sekaligus menghindari risiko hipertensi dan penyakit jantung.
Apabila pembacaan tekanan darah Anda berada di atas 180/110 mmHg, atau jika memiliki tekanan sistolik atau diastolik yang lebih tinggi dari angka ini, Anda berisiko menghadapi masalah kesehatan yang sangat serius. Angka ini menunjukkan kondisi yang disebut krisis hipertensi. Jika tekanan darah Anda sampai setinggi ini, dokter biasanya akan mengukur kembali setelah beberapa menit. Jika masih sama tingginya, Anda akan segera diberi obat darah tinggi darurat..

Apa aja tanda dan gejala Hipertensi ?
Penyakit ini diremehkan sebab sebagian besar penderita hipertensi pada awalnya tidak memiliki keluhan. Hipertensi biasanya memang tidak menimbulkan gejala yang khas. Oleh sebab itu, banyak penderita hipertensi tidak menyadari sedang memiliki tekanan darah tinggi dan meremehkan pengobatan. Hal ini disebabkan organ tubuh melakukan adaptasi terhadap tekanan darah tinggi. Pada kondisi lanjut, penderita akan mulai mengalami keluhan sesuai dengan kerusakan organ target yang ditimbulkan oleh tekanan darah tinggi ini.
Secara umum, gejala hipertensi adalah:
·           Sakit kepala parah
·           Pusing
·           Penglihatan buram
·           Mual
·           Telinga berdenging
·           Kebingungan
·           Detak jantung tak teratur
·           Kelelahan
·           Nyeri dada
·           Sulit bernapas
·           Darah dalam urin
·           Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga
Apa penyebab Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut hipertensi primer. Tapi tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk.
Ambil contoh, merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHg. Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
Kebanyakan makan makanan asin, yang mengandung natrium (makanan olahan, makanan kalengan, fast food), dan makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan juga dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi juga bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung. Kondisi ini disebut hipertensi sekunder. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi karena obat mungkin menjadi normal setelah berhenti minum obat, tapi dalam beberapa kasus, tekanan darah masih meningkat selama beberapa minggu setelah menghentikan penggunaan obat. Anda harus bertanya kepada dokter jika tekanan darah abnormal terus terjadi..

Apakah Hipertensi dapat disembuhkan ?
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi permanen di mana tekanan darah terus menerus tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg. Anda tidak bisa merasakan hipertensi. Banyak orang yang bahkan tidak tahu mereka memiliki darah tinggi. Hipertensi bisa muncul tanpa gejala fisik, yang diam-diam merusak pembuluh darah dan menyebabkan ancaman kesehatan yang serius.
Pasalnya hipertensi bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit di dalam tubuh. Hipertensi bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit jantung atau penyakit ginjal. Jika tekanan darah tinggi Anda disebabkan oleh penyakit lain yang mendasarinya, hipertensi bisa disembuhkan dengan cara mengobati akar penyebabnya — jika penyakit mendasarnya memang mungkin untuk disembuhkan.
Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi (sekitar 85% sampai 90%) di dunia tergolong hipertensi primer. Pada sebagian besar kasus, kondisi hipertensi primer yang diderita oleh hampir kebanyakan orang dipengaruhi oleh keturunan (genetik) atau gaya hidup/lingkungan yang tidak sehat. Untuk beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak dapat ditentukan. Hipertensi jenis ini tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikendalikan dengan obat darah tinggi.
Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari hipertensi. Anda masih memiliki potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan oleh hipertensi apabila gejalanya tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik..
Kapan saya harus ke dokter ?
Hubungi dokter secepatnya jika:
·           Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya (lebih dari 120/80 mm Hg)
·           Mimisan, sakit kepala, atau pusing
·           Menderita efek samping setelah minum obat darah tinggi
Karena hipertensi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, Anda perlu memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur bila Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari pertolongan medis segera atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya tanda atau gejala abnormalitas.
Pencegahan Hipertensi
Penyakit darah tinggi tentu bisa dicegah. Perubahan pola makan dan olahraga menjadi kunci utama. Setiap orang harus mengkonsumsi hidangan dengan gizi seimbang. Buah dan sayuran harus lebih sering dikonsumsi sedangkan makanan yang mengandung  lemak jenuh dalam harus dikurangi.  Masyarakat juga harus membatasi konsumsi garam hanya 5 gram per hari. Rokok dan penggunaan alkohol yang membahayakan tubuh juga harus dihindari karena berpotensi menghambat aliran darah. Olahraga secara teratur juga perlu dilakukan. Sebaiknya setiap orang menjalankan aktivitas fisik sedikitnya 30 menit per hari. Hal ini berlaku untuk siapa saja tanpa pandang usia. Pengurangan 5 kilogram berat tubuh dapat mengurangi angka sistolik pada pembuluh darah 2-10 poin. Masyarakat juga disarankan bisa mengatur stres dengan baik, misalnya dengan meditasi, yoga, atau melakukan kontak positif.


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)

Terkini

iklan2

Iklan