![]() |
Pelatihan Kader Posyandu se-Kecamatan Siberut Barat Daya. |
SASARAINAFM.COM, TUAPEJAT — Ketua Tim Penggerak PKK
Kabupaten Kepulauan Mentawai Ny. Rosmaida Yudas Sabaggalet mengatakan bahwa
kegiatan Posyandu yang dilaksanakan oleh kader di setiap bulannya di tingkat
Desa dan Dusun, tidak hanya sekedar tentang kesehatan, melainkan satu kesatuan
dari program pemberdayaan masyarakat.
"Kita dari PKK terus mensosialisasikan kepada
masyarakat bahwa kegiatan Posyandu, tidak hanya tentang kesehatan, tetapi
terintegrasi dengan program-program Pemberdayaan masyarakat, mulai dari
Pendidikan, Ekonomi, Agama dan Kesehatan, " ungkapnya kepada wartawan,
pada Rabu (28/11) di Tuapeijat.
Ia menyebutkan sejauh ini Masyarakat kerap menganggap bahwa
Posyandu hanya merupakan pelayanan kesehatan saja terkait kesehatan balita dan
ibu hamil, untuk itu pihaknya terus melakukan sosialisasi sistem integrasi
Posyandu.
"Ini yang kita coba dorongan, Kader Posyandu agar kader
Posyandu merubah pola atau sistem kegiatan Posyandu, sekarang kegiatannya kita
coba integrasikan dengan kegiatan lainnya, misalnya usai pemberian Imunisasi
Polio dan kegiatan penyuluhan kesehatan lainnya, selanjutnya kita geser pada
kegiatan lain misalnya penyuluhan terkait pengelolaan pangan lokal, melakukan
kegiatan pendidikan tingkat paud dan lainnya di tempat yang sama, dan
narasumbernya kita hadirkan, " paparnya. .
Ia menyebutkan kegiatan pelatihan sistem integrasi Posyandu
terhadap kader Posyandu tersebut baru dilaksanakan di dua Kecamatan,
diantaranya Kecamatan Sipora Utara dan Kecamatan Siberut Barat Daya. Dimana ia
menargetkan hingga tahun 2019 mendatang seluruh Posyandu menerapkan sistem
Posyandu terintegrasi. Tentu saja kata Rosmaida kegiatan tersebut harus
didukung oleh semua unsur.
"Sebelumnya kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan
Sipora Utara, kemudian dua hari yang lalu kita sudah Gelar sosialisasi di
Kecamatan Siberut Barat Daya selama dua hari, Senin-Selasa (26-27/11)
melibatkan Seluruh Kader Se-Kecamatan Siberut Barat Daya, lalu Kepala Desa dan
Dusun, disamping pelatihan ada juga lomba yel-yel dan Expose Kader, guna
memotivasi mereka, " paparnya.
Ia juga sangat mengapresiasi semangat para kader Posyandu
yang selama ini menjadi ujung tombak membangun Pemberdayaan masyarakat di Desa,
"Awalnya mereka (para kader - red) tidak ada gaji sama sekali, namun baru
satu tahun terakhir menerima insentif dari desa sekitar Rp. 250 Ribuan, dan ini
saya pikir bukan gaji, melainkan ganti uang transportasi, namun mereka tetap
semangat, karena data tentang kesehatan dan pemberdayaan masyarakat kita
dapatkan dari mereka dan itu menjadi acuan program kita, " pungkasnya.
(Rd)