SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Barat Merry
Yuliesday meminta Anggaran Dana Desa (ADD) yang biasanya dikucurkan 10 persen
untuk sektor kesehatan di Desa, digunakan untuk membangun jamban sehat.
Hal
itu ia katakan kepada wartawan usai acara pencanangan gerakan kesehatan
diantaranya Mentawai Anti Stunting dan Gizi Buruk Peduli Anak Dua (Mas Gibur
Dua) dan Tetangga dan Keluarga Peduli ibu Hamil Resiko Tinggi dan Sipusuruket,
pada Kamis (18/10) di Desa Matobe, Kecamatan Sipora Selatan..
"Kalau
dapat dana 10 persen dari Anggaran Desa digunakan untuk membangun jamban,
meskipun tidak semuanya terpenuhi, namun secara bertahap bagi yang belum
memiliki jamban karena faktor ekonomi lemah, kedepannya akan merata memiliki
jamban sehat, " paparnya.
Menurutnya
salah satu penyebab terjadinya stunting atau Suatu kondisi anak yang mengalami
gagal tumbuh atau tubuhnya lebih rendah dan tidak sesuai jika dibandingkan
dengan usianya adalah tidak terpenuhinya jamban sehat.
"
Kalau jamban tidak ada, tentu buang air besar dilakukan di sembarang tempat,
kemudian kotoran tersebut akan dibawa oleh lalat dan hinggap pada makan,
makanan tersebut kita makan dan bakteri itu masuk kedalam perut dan salah satu
bakteri pengurai makan akan berkembang di dalam usus, " jelasnya..
"
Akibatnya sebanyak apapun makan yang kita makan akan diuaraikan oleh bakteri
tersebut, sehingga makan dan gizi tidak masuk pada tubuh, akhirnya pertumbuhan
tubuh terlambat dan mengalami stunting, " tambahnya lagi.
Selain
kegiatan pencanangan gerakan kesehatan tersebut pihaknya juga menghadirkan
empat orang dokter spesialis untuk melakukan pelayanan pengobatan gratis kepada
masyarakat setempat.
Sementara
itu di tempat yang sama Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius kepada
wartawan mengatakan pihaknya akan mendorong pemerintah desa untuk melakukan
inovasi, baik dari segi pembangunan infrastruktur, sektor pendidikan dan
kesehatan.
"Kita
mengetahui bahwa pembangunan di Desa saat ini masih terfokus pada pembangunan
infrastruktur jalan penghubung antar Dusun dan Desa, namun sektor lain juga
menjadi prioritas, namun kita berharap Desa bisa melakukan Inovasi dengan
anggaran minim bisa membuat kegiatan yang dampaknya besar terhadap masyarakat,
" pungkasnya. (Red)