TfAoTUAoGUW9TSGlGUzoGfz8GA==
Light Dark
Uskup Padang Mgr. Vitus Rubianto Solichin,S.X Puji Percepatan Pembangunan Mentawai

Uskup Padang Mgr. Vitus Rubianto Solichin,S.X Puji Percepatan Pembangunan Mentawai

Daftar Isi
×

Ket. Foto : Uskup Padang Mgr. Vitus Rubianto Solichin,S.X  saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Santo Petrus Paroki di Tuapejat, Sabtu (15/3-2025)

SASARAINAFM.COM | TUAPEJAT - Uskup Padang Mgr. Vitus Rubianto Solichin,S.X memuji langkah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam melakukan percepatan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, begitupun dalam pelaksanaaan pembangunan Gereja Santo Petrus Paroki Tuapejat,  uskup menyebut rasa haru atas adanya peran bersama dalam melakukan penggalangan dana untuk membangunan gereja yang diharapkan akan menjadi salah satu ikon di Kabupaten Kepulauan Mentawai.



" Betul saya terharu, karena belum apa-apa sudah dimulai bapak Bupati dalam penggalangan dana ini. Memang tertulis dalam Injil sebelum membangun itu orang harus duduk dulu menghitung apakah kira-kira cukup, tapi rupanya  ini lebih daripada yang dikatakan dalam Injil, kita benar-benar percaya pada Tuhan dan ini yang saya yakin, mimpi yang akan bisa direalisasikan oleh umat yang kompak dan bersatu padu." Tutur Uskup Padang Mgr. Vitus Rubianto Solichin,S.X pada sambutan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Santo Petrus Paroki di Tuapejat, Sabtu (15/3-2025)


Menurutnya pembangunan di Kabupaten kepulauan Mentawai betul betul pesat, artinya dulu waktu pertama datang sebagai uskup sesudah 25 tahun dia tinggalkan Mentawai tidak mengira bahwa ternyata pulau Sipora atau tepatnya desa Tuapejat terpilih menjadi Ibukota Kabupaten. 


" dulu saya pikir Sikakap, mungkin yang terpikir waktu itu Sipora ada ditengah-tengah, sehingga  orang tidak bisa pilih kanan atau kiri, dan inilah kota yang sudah melaksanakan pembangunan dengan baik, ada jalan, ada patung sebagai ikon kabupaten, kemudian ada perluasan Bandara Rokot yang akan tentu diupayakan menjadi bandara internasional yang nantinya Mentawai akan menjadi salah satu tempat yang dilirik para turis dan disini juga akan dibangun kantor imigrasi dan segala macamnya, inilah hasil pembangunan kita," ucap Uskup Vitus


Sebagai salah satu daerah yang menjadi destinasi wisata, kata Uskup, Mentawai tentu akan didatangi para turis baik domestik maupun internasional, maka benar kata dia Mentawai harus mempunyai ikon gereja sebagai  rumah ibadah  yang refresentatif bukan aja untuk umat, tapi juga untuk para turis agar bisa ikut merasakan kebutuhan rohani mereka dalam bentuk pembangunan gereja. 


" sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pemerintah, dan umat yang telah ikut membantu pembangunan gereja ini, dan saya yakin dengan kekompakan semacam ini, dalam waktu tidak sampai lima tahun gereja bisa jadi dan bisa diresmikan," ujanya


Bupati Mentawai Rinto Wardana saat memberikan sambutan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Santo Petrus Paroki di Tuapejat, Sabtu (15/3-2025)

Sementara Bupati Mentawai Rinto Wardana dalam sambutannya mengatakan pembangunan gereja Santo Petrus Paroki Tuapejat,  merupakan pekerjaan besar dan menjadi mimpi dari bupati selaku pemimpin daerah.


" apa mimpi saya itu, pembangunan sepuluh cikal bakal kota, isinya adalah antara lain pembangunan rumah ibadah, jadi dari kilo meter nol kita revitalisasi jalan kita, trotoar kita banguan kemuudian kita bikin gorong-gorongnya sebagai tempat kabel-kabel listrik yang bergelantungan itu,  juga kita bangun pohon peneduh dengan penerangan jalan umum, ini akan kita tindak lanjuti," Ujar Rinto



Lebih lanjut Rinto menyebut pembangunan Gereja Santo Petrus Paroki Tuapeijat yang diperkirakan menelan anggaran sebesar 6,8 Milyar itu  akan ditindak lanjuti dengan melakukan penggalangan dana dari berbagai pihak, dia sendiri bersama wakil bupati berencana menggelontorkan dana sebesar Rp. 500 juta rupiah.


 " jadi saya tadi pas bisik bisik dengan pak wakil Bupati, dia langsung todong saya, maksudnya dari saya dan pak wakil bupati  kita ini lima ratus juta ini, kemudian ditodong lagi pak wakil ketua DPRD ada tiga orang ya pak, tapi kalau menurut saya jangan hanya tiga orang, kalau seluruh anggota DPRD sebanyak 20 orang berpartisipasi, kalau misalnya dapat 1 milyar dari 20 orang itu, dan ditambah dari anggaran kita 1 milyar pak, kemudian dari para kepala OPD 1 milyar jadi sudah separohnya ini, dan ini janji iman yang harus kita ujudkan" ujarnya


Rinto berharap Gereja Santo Petrus Paroki Tuapeijat, pembangunannya  diupayakan bisa selesai pada dua atau tiga tahun kedepan, dan bisa menjadi ikon Tuapejat sebagai ibu kabupaten kepulauan Mentawai, juga  menjadi salah satu bangunan yang indah di Mentawai.


" saya dan pak Jakop tetap akan bantu merealisasikan percepatan pembangunan gereja ini, dan kalau bisa nanti saya yang meresmikan, saya hanya lima tahun pak, jadi saya berharap nanti bisa meresmikan gereja ini," ungkapnya


Dengan kebersamaan dan kesatupaduan dari berbagai pihak, Rinto yakin pembangunan gereja Santo Petrus Paroki Tuapeijat akan cepat selesai, dengan catatan kepada panitia pelaksana pembangunan harus transparan dan bisa mempertanggung jawaban seluruh uang yang terkumpul dari umat, karena kata Rinto uang yang terkumpul untuk pembangunan gereja itu merupakan titipan yang mempunyai komitmen bersama untuk menyelesaikan pembangunan gereja yang bakal menjadi ikon bangunan terindah di Kabupaten Kepulauan Mentawai. (MD)