![]() |
Pj. Bupati Mentawai Fernando J. Simanjuntak saat mengalungkan tanda peserta kepada salah satu perwakilan peserta lomba bertutur |
Kegiatan ini dalam rangka mendukung pengembangan budaya baca dan literasi anak, serta menumbuhkan kecintaan terhadap cerita rakyat sebagai warisan budaya yang sarat dengan nilai-nilai luhur, tradisi, dan sejarah daerah, khususnya literasi budaya yang menekankan kepada anak anak untuk lebih mengenal budaya Mentawai baik dari cerita rakyat Mentawai ataupun asal usul, silsilah yang ada didalam budaya Mentawai
Lomba bertutur bertemakan cerita rakyat Mentawai yang digelar untuk memperingati hari jadi kabupaten kepulauan Mentawai yang ke 25 tahun pada 4 Oktober itu secara resmi dibuka oleh Penjabat Bupati Kepulauan Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak.
Dalam sambutannya, Fernando menyebutkan banyak tokoh bangsa dan juga cendikiawan intelektual dari Sumatera Barat, seperti Bung Hatta yang sangat rajin membaca dan memiliki koleksi buku perpustakaan pribadi yang luar biasa, disamping itu ada Bung Karno, kemudian di Jepara ada Raden Ajeng Kartini yang juga gemar membaca, bahkan kumpulan surat yang dikirimkan kepada sahabat-sahabatnya diluar negeri sudah dijadikan buku berjudul habis gelap terbitlah terang.
Menurut Fernando berlomba bertutur merupakan bagian dari teknik berkomunikasi dengan menuturkan kembali apa yang lihat, apa yang dibaca dan apa yang dirasakan dengan bertutur melalui ekspresi, bahasa tubuh, dan bagian lain yang menjadi satu kesatuan yang nantinya akan dinilai oleh dewan juri.
pada penutup sambutannya, Fernando berharap anak anak bisa mengikuti kompetisi ini dengan sebaik baiknya dengan penuh semangat sehingga akan menghasilkan anak anak yang berprestasi, dan kepada para kepala sekolah, para guru supaya lebih mendorong anak anak didiknya untuk bisa mengikuti kompetisi seperti ini, dengan lebih bersemangat.
" Saya tadi mendengar laporan panitia, kegiatan ini hanya diikuti 11 sekolah dari 40 sekolah yang diundang, kalau segini pesertanya saya pikir perlu memberi teguran kepada kepala sekolahnya, sangat disayangkan cuma hadir 11 sekolah dari 40 sekolah yang diundang tidak datang, ini kepala sekolah nya masuk angin ini, jelas masuk angin dan tidak layak jadi kepala sekolah dan saya sangat kecewa dan ini tidak boleh dibiarkan karena ini tanggungjawab kita pada generasi muda Mentawai, 2 hari lagi Mentawai akan memasuki ulangtahun ke 25 tahun kita, tetapi pola pikir masih disitu situ aja," Pungkas Fernando (MD)