Dalam sambutannya Fernando menyambut dengan baik pelatihan dari Basarnas ini. “ Pemkab Mentawai menyambut dengan gembira terkait pelaksanaan pelatihan ini, mengapa, karena pertolongan dipermukaan air ini sangat erat kaitannya dengan wilayah kabupaten Mentawai yang merupakan wilayah kepulauan, tidak hanya punya potensi pariwisata bidang spot air yang memang kadang kadang mengakibatkan beberapa eksiden yang memerlukan pertolongan water rescue tetapi Mentawai juga adalah session ground sehingga pelaku-pelaku penangkapan juga rawan mengalami eksiden sehingga water rescue atau pertolongan di permukaan air juga perlu dilaksanakan," jelas Fernando saat memberikan sambutan pada pembukaan Pelatihan Teknis Potensi SAR Teknik Pertolongan di Permukaan Air (Water Rescue) yang digelar kantor pencarian dan pertolongan kelas B Mentawai di hotel Turonia KM 6 Sipora Utara, Senin (9/9-2024)
Lebih lanjut Fernando juga menyebutkan,Kepulauan Mentawai, merupakan daerah yang memiliki potensi bencana cukup besar, salah satunya potensi bencana gempa bumi Megatrust, yang akan dikuatirkan bencana gempa bumi itu akan dilanjutkan dengan adanya bencana-bencana susulan seperti tsunami yang tidak jarang menyeret korbannya ke air, kemudian kebakaran, rumah roboh, tanah longsor, dan lainnya.
Fernando berharap kepada peserta pelatihan dapat mengikuti pelatihan dengan sebaik baiknya, untuk memiliki bekal kemampuan dalam melakukan pertolongan dipermukaan air.
" Harapannya kedepan mudah-mudahan tidak terjadi bencana tetapi apabila hal itu terjadi, bapak-bapak lah yang menjadi garda terdepan untuk melakukan pertolongan pada permukaan air," Ujarnya.
Sementara, Anggit Mulyo Satoto Kepala pusat pelatihan SDM pencarian dan pertolongan saat membuka acara pelatihan itu mengatakan, kegiatan pelatihan yang digelar merupakan prioritas nasional yang dilaksanakan setiap tahun. Untuk Kabupaten kepulauan Mentawai kata dia, diprioritaskan untuk perairan karena karakter wilayah yang memang berada diwilayah lautan india.
Anggit menyebutkan, sesuai dengan undang-undang nomer 9 tahun 2014 pasal 43 khususnya bahwa pemerintah bertanggungjawab terhadap penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia dibidang pencarian dan pertolongan juga bertujuan mewujudkan SDM yang professional, kompeten, disiplin, bertanggungjawab dan memiliki integritas.
" Pelatihan potensi SAR untuk Teknik pencarian dan pertolongan dipermukaan air atau water rescue sejalan dengan program pemerintah untuk peningkatan kapasitas individu potensi sar terhadap kedaulatan yang dominan terjadi diwilayah Mentawai, " ujarnya
Selanjutnya Anggit juga menyebutkan, kantor pencarian dan pertolongan Mentawai dalam kurun waktu 2 tahun terakhir menunjukan angka peningkatan yang cukup signifikan dalam pencarian pertolongan dipermukaan air. Dari data yang diperoleh tahun 2023 menunjukkan angka operasi SAR sebanyak 25 kejadian, 22 diantaranya kecelakaan kapal dan 3 kejadian kondisi membahayakan manusia, sedangkan korban yang ditangani pada tahun 2023 sebanyak 194 orang. 180 orang diantaranya ditemukan dalam kondisi selamat dan yang lainnya meninggal. Sementara pada tahun 2024 hingga bulan Agustus 2024 yang ditangani sebanyak 14 kali, dengan 11 diantaranya adalah kecelakaan kapal.
Kata Anggit pada dua tahun terakhir,perisitiwa kecelakaan diperairan sangat dominan terjadi diwilayah kabupaten kepulauan Mentawai, sehingga pihaknya merasa perlu memberikan pelatihan penanganan kecelakaan pada perairan.
" Kami berharap kepada 50 peserta pelatihan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, Instansi dan Potensi SAR dan juga masyarakat dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik, sehingga bisa tercipta sumber daya manusia bidang SAR berkualitas dan siap mendukung Basarnas dalam menangani kedaulatan perairan di wilayah kabupaten kepulauan Mentawai. (MD)
----------------------------------------------------------------------
Sasaraina TV Live : Pembukaan Pelatihan Teknis Potensi SAR Teknik Pertolongan di Permukaan Air (Water Rescue) yang digelar Kantor pencarian dan pertolongan kelas B Mentawai di hotel Turonia KM 6 Sipora Utara, Senin (9/9-2024)