Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Dr. Suaidi Ahadi, S.T., M.T. saat menjadi nara sumber pada program Persadaid Talks Berita Indonesia Live di Radio Sasaraina, Selasa (27/04-2024) |
SASARAINAFM.COM | TUAPEJAT - Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Dr. Suaidi Ahadi, S.T., M.T. menyebutkan BMKG Pusat setidaknya mengingatkan kepada masyarakat luas terutama di Sumatera Barat, bahwa masih ada ancaman gempa yang waktunya belum diketahui, tapi potensinya itu nyata dan ada, dengan isu itu, masyakarat tidak perlu panik, dan sebenarnya bukan BMKG mengatakan prediksi dalam waktu dekat tapi potensi nyata masih ada, maka yang paling penting disini menurut Suaidi adalah bagaimana masyarakat Sumatera Barat, khususnya masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai cerdas terhadap potensi ancaman bencana itu.
Suaidi menyebut BMKG memiliki catatan sejarah gempa merusak di Segmen Mentawai. Pada 10 Februari 1797 pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB telah terjadi gempa berkekuatan 8,5 magnitudo, namun kata dia, bukan berarti siklus selama 200 tahun itu akan berulang kembali pada saat ini, tapi yang dibangun saat ini adalah kecerdasan masyarakat dalam memahami potensi ancaman, dengan memahami potensi ancaman itu masyarakat akan menjadi cerdas dan mampu melakukan evakuasi mandiri.
" Dalam sejarah kegempaan, gempa Mentawai Siberut itu terakhir terjadi tahun 1797, tapi bukan berarti dari tahun 1797 dan saat ini sudah 200 tahun akan terjadi gempa besar lagi, bukan seperti itu, tapi yang kita bangun adalah bagaimana kecerdasan masyarakat memahami potensi ancaman itu, dengan memahami potensi ancaman itu masyarakat bisa lebih cerdas dan mampu melakukan evakuasi mandiri," Ujar Suaidi pada acara Persada.Id Talks di Radio Sasaraina, Selasa (27/8-2024)
Suaidi mengakui, wilayah kepulauan Mentawai yang berada di pantai barat Pulau Sumatera memiliki potensi risiko tinggi terhadap ancaman bencana gempa. Potensi gempa di Kepulauan Mentawai bersumber dari zona megathrust maupun pada zona sesar Mentawai, dan potensi gempa di Kepulauan Mentawai juga bersumber dari zona megathrust maupun pada zona sesar Mentawai. Kata dia meski gempa tidak dapat diprediksi, namun sejarah gempa Mentawai dapat menjadi petunjuk dalam menentukan langkah-langkah mitigasi.
Dia mengatakan BMKG bersama BNPB, dan BPBD membangun masyarakat siaga tsunami yang saat ini sudah dipersiapkan untuk desa Tuapejat, yang segera akan diusulkan kepada IOC Unisco.
Terkait rilis gempa Megathrust yang disebut tinggal menunggu waktu, Suaidi menyebut tinggal menunggu waktu bukan berarti segera akan terjadi dalam waktu dekat. Karena kejadian gempa memang belum dapat diprediksi, sehingga siapapun termasuk BMKG tidak tahu kapan akan terjadi.
" Kami katakan “menunggu waktu “ hal itu karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah release, dan hanya tinggal segmen di Mentawai Siberut itu yang belum lepas," ungkap Suaidi
Namun, Suaidi kembali menekankan bahwa ini, informasi dari BMKG tentang Megathrust itu bukan peringatan atau warning untuk menimbulkan kepanikan, melainkan untuk mengingatkan akan potensi gempa di masa mendatang.(**)
Dialog Pesadaid Talks Bersama Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Dr. Suaidi Ahadi, S.T., M.T. tentang " Menyikapi Ancaman Megathrust " dapat didengar dengan cara meng"Klik" player dibawah ini