Disparpora Mentawai Gelar Pelatihan Kebersihan Destinasi Wisata
Sasarainafm.com I Tuapeijat - Demi meningkatkan kebersihan destinasi wisata, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Mentawai mengadakan pelatihan kebersihan lingkungan sanitasi, dan pengelolaan sampah di destinasi pariwisata.
Dalam arahannya saat membuka pelatihan, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan menyampaikan bahwa kebersihan itu dinilai dari diri sendiri atau keluarga.
"Kebersihan itu dimulai dari diri sendiri dan lingkungan kita. Bersih atau tidak baru kita bicara mengenai lingkungan luas," katanya saat membuka pelatihan, Kamis (17/11/2022) di aula penginapan Jelita, Km. 0 Tuapeijat.
PJ Bupati Kepulauan Mentawai Saat Memberikan Sambutan
Ia menambahkan, untuk daerah pariwisata sangat perlu diperhatikan kebersihannya terutama sanitasi. Apalagi ada warung atau kedai yang kebersihannya lebih dijaga, dengan tujuan untuk menarik wisatawan atau pengunjung termasuk toilet umum perlu dijaga kebersihannya.
"Kebersihan lingkungan di kawasan pariwisata ini penting dijaga, apalagi di warung, jangan sampai ada nyamuk atau lalat hinggap di makanan atau minuman. Tujuannya untuk menarik wisatawan. Terutama toilet harus diperhatikan bagi Desa yang ada titik wisatanya," katanya.
Sampah maupun kebersihan sanitasi, tidak hanya Pemerintah yang berperan namun juga semua pihak saling menjaga dan mengingatkan. Menurutnya, selain kenyamanan juga menjaga kesehatan dari penyakit-penyakit seperti malaria dan sebagainya.
Ia juga berharap kepada Disparpora agar memperhatikan kondisi di lapangan dan turun langsung sehingga tidak hanya pelaksanaan materi namun juga praktek serta penerapannya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Destinasi dan Industri Pariwisata Disparpora, Ruben Sirirui mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut guna meningkatkan kualitas dan kuantitas bagi masyarakat agar kedepan tidak lagi pemerintah langsung turun, namun masyarakat perlu diberdayakan.
"Peserta ini menjadi pemeran dalam menjaga kebersihan lingkungan pariwisata terkait sampah-sampah yang ada, dan rencananya peserta juga akan diberikan pelatihan terkait pengelolaan sampah sehingga peran masyarakat ada di setiap wisata," ujarnya.
Adapun peserta yang mengikuti pelatihan dari 4 Desa, yaitu Desa Tuapeijat, Desa Sidomakmur, Desa Goiso'Oinan, dan Desa Matobe. (Str).