Iklan

Gubernur Sumbar dan Bupati Mentawai Terima Penghargaan dari Kemen-LHK

Selasa, 15 Februari 2022, Februari 15, 2022 WIB Last Updated 2022-02-15T15:00:04Z

Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dan tokoh lainnya terima penghargaan (Foto: Dinas Kominfotik Pemprov Sumbar)

SASARAINAFM.COM | PADANG - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menerima penghargaan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup atas peran serta dukungannya terhadap konservasi Harimau Sumatera. Penghargaan itu diterima gubernur dari Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kemen-LHK Wiratno, dalam Seminar Nasional di Universitas Andalas, Senin (14/2/2022). 


Selain gubernur, penghargaan serupa juga diberikan kepada Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet atas kebijakan dukungan konservasi hutan penyangga Taman Nasional Siberut, serta tokoh lainnya yang telah berkontribusi di bidangnya masing-masing guna mendukung upaya pelestarian. 


Seminar nasional dengan tema "Masa Depan Harimau Sumatera" itu, dibuka Gubernur Mahyeldi,  mengupas tata kelola sumber daya alam, pembiayaan berkelanjutan hingga penanganan konflik manusia dengan harimau. 


Gubernur menyampaikan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendukung upaya konservasi Harimau Sumatera. Penerbitan Surat Edaran Gubernur Sumbar tentang Pelestarian Harimau Sumatera dan pembentukan Nagari Ramah Harimau bersama BKSDA Sumbar, merupakan implementasi keseriusan Pemprov Sumbar dalam upaya pelestarian. 


Alasan lain, karena keberadaan harimau erat kaitannya dengan keselamatan masyarakat mau pun nilai-nilai adat Minangkabau yang menempatkan harimau sebagai inyiak balang panjago rimbo nagari (harimau penjaga hutan desa).


"Pemerintah Provinsi Sumbar menyadari betul bahwa dalam pelestarian Harimau Sumatera diperlukan kolaborasi dan sinergitas berbagai pihak, termasuk dengan masyarakat adat dengan kearifan lokal," ungkapnya.


Ia mengatakan, saat ini telah dibentuk tiga nagari ramah harimau, yakni Nagari Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, Nagari Baringin Kabupaten Agam dan Nagari Sontang Cubadak Kabupaten Pasaman.


Pada masing-masing nagari tersebut, telah memiliki tim patroli anak nagari (pagari) sebagai garda terdepan membantu BKSDA dalam penanggulangan konflik satwa. 


Melalui berbagai upaya dan terbentuknya jejaring konservasi Harimau Sumatera, Gubernur berharap Harimau Sumatera sebagai satu-satunya jenis harimau yang ada di Indonesia saat ini, memiliki masa depan yang lebih baik. 


Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK Wiratno menyebut, saat ini populasi Harimau Sumatera di alam mencapai 604. Sedangkan di lembaga konservasi berjumlah 370, dan 258 diantaranya berada di lembaga konservasi luar negeri. 


"Masa depan Harimau Sumatera adalah masa depan hutan kita. Social capital dan intelektual capital yang sangat besar di Sumbar sangat penting dalam menjaga pelestarian," ujar Wiratno. 


Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Prof Yuliandri, juga menyampaikan dukungan atas upaya pelestarian tersebut. 


Ia menyatakan siap bekerjasama karena kawasan kampus Unand juga menjadi salah satu lokasi yang sering dilalui Harimau Sumatera. 


"Seminar ini sangat penting karena daerah kampus ini juga menjadi habitat harimau, dan dalam rangka meningkatkan penelitian, apalagi untuk keberlanjutan lingkungan kampus, kami siap bekerjasama," ucapnya.


Hal ini, katanya, juga sejalan dengan program Andalas Edu Eco Park, bagaimana lahan yang ada hari ini juga bisa menopang konservasi, seperti pertanian dan lainnya. 


Turut hadir dalam seminar yang digelar secara hybrid ini sekaligus menjadi narasumber Anggota DPR RI Komisi IV, Dedi Mulyadi, Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Yozarwardi Usama Putra. (dio)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Gubernur Sumbar dan Bupati Mentawai Terima Penghargaan dari Kemen-LHK

Terkini

iklan2

Iklan