Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G. Plate
SASARAINAFM.COM
│ JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G. Plate menyatakan pada
tahun 2021, pemerintah mengambil langkah ekstra untuk mempertahankan dan
mendorong perbaikan ekonomi nasional.
Salah
satu langkah yang dilakukan dengan menjalankan pembangunan infrastruktur secara
transformatif untuk menciptakan ekosistem digital yang mumpuni.
“Saat ini,
Pemerintah Indonesia secara beriringan melakukan penataan frekuensi untuk
mempercepat implementasi 5G. Kelompok kerja sudah dibentuk dan tahun depan akan
dimulai pilot project penerapan
5G di lima universitas besar di Indonesia,” jelasnya dalam Dialog MASTEL Menuju
2021: Penguatan Infrastruktur Transformasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi
Nasional yang berlangsung virtual dari Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Menurut
Menteri Johnny, dari aspek regulasi melalui UU Cipta Kerja sektor
Telkomunikasi, Pos, dan Penyiaran, Pemerintah juga berupaya menciptakan iklim
industri telekomunikasi yang lebih kondusif dengan mendorong persaingan yang
sehat dan juga kolaborasi antar elemen industri.
Menteri
Kominfo menegaskan Pemerintah telah menargetkan pertumbuhan perekonomian
Indonesia kembali berada pada kisaran 5%. “Kami telah melakukan alokasi
anggaran di berbagai sektor-sektor strategis. Sektor teknologi informatika dan
komunikasi (TIK) menjadi salah satu sektor yang dinilai dapat mendukung
akselerasi pertumbuhan tersebut, sehingga telah dialokasikan anggaran sekitar
sebesar Rp 26 T pada APBN 2021,” jelasnya.
Menurut Menteri
Johnny hal itu sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan
percepatan transformasi digital Indonesia pada tanggal 3 Agustus 2020
lalu.
“Sebagai langkah adaptif dan responsif dalam
menghadapi momentum krisis saat ini,” tandasnya.
Menteri
Kominfo merinci langkah kebijakan sesuai arahan Presiden meliputi pemerataan
infrastruktur, penyiapan roadmap transformasi
digital, pembangunan pusat data nasional, penyiapan talenta digital, hingga
pembuatan skema dan regulasi yang dibutuhkan.
“Selain
untuk memeratakan akses telekomunikasi, kelima hal ini diperlukan untuk
meningkatkan kualitas layanan publik, optimalisasi eksositem digital, serta
untuk menyediakan angkatan kerja Indonesia yang cakap digital di masa yang akan
datang,” jelasnya.
Penopang
Kemajuan
Menteri
Johnny menegaskan pengembangan sektor informatika, komunikasi, dan sektor
digital perlu segera dilakukan mengingat potensi kontribusi yang sangat masif
dari sektor ini bagi perekonomian Indonesia.
“Sepanjang
tahun 2020, perhitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan, di
saat sektor-sektor lain mengalami kontraksi, sektor informatika dan komunikasi
mengalami pertumbuhan positif bahkan hingga dua digit pada dua kuartal
terakhir, yaitu 10,83% pada kuartal ke-2 dan 10,61% pada kuartal ke-3 2020 year-on-year,”
jelasnya.
Bahkan
sektor komunikasi dan informasi berhasil mencatatkan kontribusi sebesar 4,25%
terhadap PDB Indonesia pada kuartal ke-1 tahun 2020.
“Meskipun
kontribusi ini relatif moderat, namun jika disandingkan dengan pertumbuhan
sektor yang progresif, sektor informatika dan komunikasi ini dapat menjadi
sektor enabler untuk
menghasilkan efek ungkit pertumbuhan di sektor-sektor lainnya,” ungkap Menteri
Kominfo.
Menteri
Johnny menambahkan beberapa data lagi mengenai lansekap digital Indonesia yang
kaya. Seperti hasil Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) yang menunjukkan pengguna Internet di Indonesia mencapai 196,7 juta
jiwa dengan tingkat penetrasi terhadap penduduk sebesar 73,7%.
“Angka ini
bertumbuh sebesar 8,9% dari survei yang dilakukan di dua tahun sebelumnya.
Pengguna Internet yang besar ini dapat menjadi pasar yang baik untuk mendorong
pertumbuhan e-commerce dan
ekonomi internet secara lebih luas,” ungkapnya.
Menteri
Kominfo menyatakan berdasarkan data Bank Indonesia menyatakan bahwa sepanjang
2020 ini saja, telah terdapat 140 juta transaksi e-commerce dengan
proyeksi nilai transaksi sebesar Rp 429 triliun.
Berkaitan
dengan talenta digital, Menteri Johnny menegaskan akan menjadi penopang
kemajuan Indonesia. Sesuai analisis Tan & Tang yang disadur oleh Bank Dunia
pada tahun 2016 Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke
depan, atau 600.000 talenta setiap tahunnya.
“Upaya
penyediaan talenta ini perlu dilakukan agar sektor informatika dan komunikasi
dapat menjadi salah satu penopang kemajuan Indonesia nantinya,” ungkapnya.
Guna
merealisasikan visi besar tersebut, Kementerian Kominfo juga telah
mempersiapkan kebijakan strategis transformasi digital yang terdiri dari empat
pilar utama, yaitu: pembangunan infrastruktur, pengembangan teknologi,
pengembangan talenta digital, dan juga percepatan legislasi serta penguatan
hubungan internasional.
“Perluasan
pembangunan infrastruktur menjadi kebijakan yang diutamakan diselesaikan dalam
dua tahun ke depan. Pilar ini berperan krusial untuk menjadi penopang
perwujudan tiga pilar lainnya,” tegas Menteri Kominfo.
Padukan
Visi untuk Kemajuan Digital
Menteri
Kominfo mengharapkan agar MASTEL menjadi bagian dalam upaya memajukan ekositem
digital di Indonesia. “Semoga kita semua selalu dalam satu keterpaduan visi
untuk mengupayakan kemajuan digital Indonesia,” ujarnya.
Hampir tiga
dekade MASTEL menjadi rekan kerja Pemerintah untuk mewujudkan iklim
pengembangan telekomunikasi Indonesia yang lebih kondusif. “Selama 27 tahun
terakhir, rekomendasi kebijakan yang diproduksi MASTEL telah membantu
pemerintah untuk menciptakan regulasi yang sesuai dengan aspirasi masyarakat di
setiap eranya,” ungkap Menteri Kominfo.
Menteri
Kominfo menilai peran serta MASTEL sebagai penghubung antara masyarakat,
industri, serta pemerintah tetap dan akan semakin relevan seiring dengan
perkembangan teknologi telematika yang semakin progresif. Apalagi saat ini,
Indonesia sedang menghadapi tuntutan untuk mewujudkan visi besar transformasi
digital dengan cepat.
“Sebagai
upaya untuk memanfaatkan momentum peralihan dan peningkatkan aktivitas digital
di masa pandemi Covid-19. Pekerjaan transformatif ini bukan hanya sekadar
memastikan peningkatan konektivitas, namun juga mendorong kita semua untuk
menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan, adil, dan bermanfaat bagi
seluruh elemen bangsa,” jelasnya.
Mengutip
semboyan MASTEL, “Connecting the dots”,
Menteri Johnny mengingatkan semboyan itu sebagai cermin dari kondisi sektor
informatika dan komunikasi terkini.
“Berada
dalam posisi yang sama, yaitu menjadi sektor penghubung yang bekerja untuk
memperkuat kemajuan Indonesia. Kerja kolaboratif untuk menjembatani pembangunan
antar sektor semakin dibutuhkan untuk memastikan pertumbuhan perekonomian yang
berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam
acara itu, Menteri Kominfo menyampaikan selamat ulang tahun kepada MASTEL,
sekaligus mengharapkan kontribusi dalam mengokohkan simpul-simpul pembangunan
Indonesia.
“Dirgahayu
Masyarakat Telematika Indonesia, semoga selalu jaya dan berdaya guna untuk
mewujudkan masyarakat digital Indonesia!” katanya.
Acara
dialog juga dihadiri oleh Ketua Mastel Kristiono dan jajaran, pejabat
Kementerian Kominfo, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/BAPPENAS RI serta anggota MASTEL. (dio)