Iklan

Tekan Angka Stunting dan Gizi Buruk di Mentawai, Dinkes Canangkan Gerakan Kesehatan Mas Gibur Dua.

Jumat, 19 Oktober 2018, Oktober 19, 2018 WIB Last Updated 2018-10-19T07:28:22Z

SASARAINAFM.COM, TUAPEJAT — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Mentawai bersama Dinkes Provinsi Sumatera Barat terus melakukan inovasi dan terobosan baru dalam menangulangi masalah kesehatan.

Kali ini Dinkes mencanangkan beberapa gerakan 'Mas Gibur Dua' yaitu gerakan Masyarakat Anti Stunting (Mas) Gizi Buruk Peduli Anak Dua (Gibur Dua), pada Kamis (18/10) di Desa Matobe, Kecamatan Sipora Selatan, yang dicanangkan langsung oleh Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake..

Selain gerakan kesehatan tadi dalam waktu yang bersamaan juga dicanangkannya gerakan tetangga dan keluarga peduli Ibu hamil resiko tinggi (teralih hati) dan Sipusuruket, kemudian gerakan makan buah-buahan dan sayuran juga dicanangkan.

Kepala Dinkes Mentawai Lahmudin Siregar menjelaskan tujuan dicanangkannya beberapa gerakan kesehatan tersebut, yang pertama upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting atau gangguan pertumbuhan anak dengan kondisi badan lebih pendek dari pada usianya.

Ia memaparkan angka stunting di Kepulauan Mentawai dari tahun ke tahun mengalami penurunan, di Tahun 2015 tercatat 39,8 persen, Tahun 2016 tercatat 34,8 persen dan Tahun 2017 tercatat 31,9 persen.

"Sebenarnya program ini sudah ada sebelumnya, namun kita membuat gerakan baru dengan gerakan-gerakan kesehatan dan dilakukan secara bergotong royong, sehingga persoalan stunting di Mentawai semakin berkurang, paling tidak target nasional terkejar yaitu 20 persen, " paparnya .

Selanjutnya terkait gizi buruk di Kepulauan Mentawai kata Lahmuddin saat ini cenderung menurun, dimana sejak 2017 hingga per Oktober 2018 ditemukan 16 kasus gizi buruk, hal tersebut jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya tercatat Tahun 2015 terdapat 80 kasus dan tahun 2016 terdapat 40 kasus.

Lebih lanjut dikatakannya terkait gerakan Tetangga dan Keluarga Peduli Ibu Hamil Resiko Tinggi (terali hati) dan Sipusuruket merupakan upaya meminimalisir resiko kematian bayi dan ibu melahirkan.

'Sipusuruket' merupakan salah satu istilah dari masyarakat Mentawai yang artinya menjaga ibu hamil baik dari pekerjaan dan sikap selama masa kehamilan lebih kurang 9 bulan.

"Sipusuruket maknanya lebih mendalam, dimana saat kondisi kehamilan seorang ibu harus dijaga dari pekerjaan yang berat dan menjaga sikap, selain itu sang suami juga harus menjaga sikap dan pekerjaan tidak boleh melanggar pantangan saat istri lagi hamil," paparnya

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake, Kadinkes Sumbar Merry Yuliesday, Ketua IDI Sumbar Pom Harry Satria, Kadinkes Mentawai Lahmuddin Siregar, Kadis Kominfo Mentawai Joni Anwar, Camat Sipora Selatan, Kades Matobe dan jajaran staf Dinkes Mentawai serta masyarakat setempat. (Red)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Tekan Angka Stunting dan Gizi Buruk di Mentawai, Dinkes Canangkan Gerakan Kesehatan Mas Gibur Dua.

Terkini

iklan2

Iklan