SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Barat (Sumbar) siap membantu
masyarakat Mentawai dalam rangka membangun kesehatan.
Hal
itu dikemukakan Ketua IDI Sumbar Pom Harry Satria, saat menyampaikan sambutan
pada acara Pencanangan Masyarakat Anti Stunting dan Gizi Buruk Peduli Anak (Mas
Gibur Dua) dan Tetangga dan Keluarga Peduli Ibu Hamil Resiko Tinggi (Teralih
Hati) dan Sipusuruket, pada Kamis, (18/10) di Desa Matobe, Kecamatan Sipora
Selatan.
Salah
satu bukti dukungan dari IDI kata Pom Harry yaitu telah dibentuknya Desa binaan
IDI di Desa Goso'oinan, Kecamatan Sipora Utara beberapa waktu lalu, desa
tersebut akan menjadi indikator pembangunan kesehatan di Mentawai kedepannya..
Terkait
pencanangan beberapa gerakan terhadap kesehatan dan minimalisir risiko kematian
bayi dan ibu melahirkan tersebut pihaknya ikut serta memberikan dukungan serta
mengapresiasi kegiatan tersebut.
Ia
menyebutkan hampir 5 juta jiwa anak-anak di Indonesia obat alami gizi buruk
atau stunting, di mana hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari
kurangnya asupan makanan buah-buahan, kebersihan lingkungan dan perilaku hidup
bersih dan sehat.
"
dalam posisi di Indonesia merupakan tantangan terbesar hampir 5 juta anak
Indonesia berada pada kondisi stunting, " ungkapnya..
Iya
menyebutkan Kepulauan Mentawai sebetulnya sangat kaya akan gizi terutama pada
ikan yang selama ini melimpah ruah maka dari itu tirakat Mentawai diajak untuk
mengkonsumsi ikan.
"
idealnya Mentawai bisa menjadi indikator pencapaian angka penurunan stunting di
Sumbar sebab Mentawai dinilai sangat tinggi akan gizi terutama pada ikan,
" ujarnya.
Dalam
kegiatan tersebut turut hadir wakil bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai
Kortanius Sabeleake, Kadinkes Provinsi Sumatera Barat, Merry Yuliesday, Ketua
IDI Sumbar, Kadinkes Mentawai Lahmuddin Siregar, Kadis Kominfo Mentawai Joni
Anwar, Camat Sipora Selatan Kardin, Kades Matobe, PKK dan Dasawisma Desa Matobe
dan masyarakat setempat. (Red)