SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT - Desa Tuapejat yang berada di pesisir pantai memiliki sumber daya
alam yang bisa dikelola guna merangsang pertumbuhan ekonomi. Salah satu hasil
perkebunan terbesar yakni kelapa. Karena selain bermata pencaharian sebagai
nelayan, sebagian besar masyarakatnya
juga berpenghasilan sebagai petani.
"Selain
nelayan, masyarakat kita juga bermata pencaharian sebagai petani. Jadi salah
satu hasil tani atau perkebunan terbesar yaitu kelapa" kata kepala desa
Tuapejat Pusuibiat T. Oinan kepada sasaraianfm.com Jumat (12/10)..
Meski
Desa Tuapejat memiliki hasil kelapa yang melimpah, namun dia sangat
menyayangkan di desa itu belum ada industri pengolahan hasil kelapa, sehinga
tidak dapat diolah secara langsung dan tidak dapat dimanfaatkan secara
keseluruhan.
Lebih
lanjut Pusuibiat menjelaskan, petani hanya dapat mengabil buahnya saja kemudian
di jual kepada penampung dengan harga yang labil, tidak ada standar harga yang
pas.
"Selama
ini masyarakat hanya mengola kopra dan dijual dengan harga Rp.2.500 perkilonya.
Jadi harga itu murah sekali. Itu tidak sesuai" tuturnya.
Pusuibiat
optimis kedepannya akan berupaya meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di Desanya dengan membangun industri
kecil pengelolaan minyak kelapa..
Rencana
pembangunan industri kecil pengolahan minyak kelapa itu nantinya akan dikelola
langsung oleh masyarakat dibawah naungan BUMDes.
Meski
Desa Tuapejat belum memiliki BUMDes, namun dirinya memastikan bulan November
mendatang pengurus BUMDes akan segera dibentuk.
Ia
menjelaskan, rencana pembangunan industri kecil itu nantinya akan mengembangkan
potensi sumber daya setempat di bidang
perkebunan kelapa untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing serta
mendukung perekonomian masyarakat.
Nantinya
lanjutnya, rencana ini akan ditindaklanjuti dengan pengkajian kesiapan
infrastruktur dan finansialnya, kemudian disusul penyusunan detil rekayasa
desain kawasan industrinya, termasuk kajian kelembagaannya. (Nbl)