![]() |
Bupati Mentawai Rinto Wardana saat melakukan monitoring dan evaluasi langsung terhadap pembangunan jalan Maileppet–Saliguma sepanjang 21 kilometer. |
Pekerjaan jalan ini dikerjakan melalui Program Karya Bakti, dan dinilai sangat memuaskan.
“Saya sangat puas dengan progres pembangunan ini. Harapan saya, inilah standar pembangunan infrastruktur di Mentawai — cepat, tepat, dan menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujar Dr. Rinto saat meninjau lokasi pekerjaan.
Jalan Penghubung Antarwilayah, Fondasi Program Prioritas
Pembangunan ruas Maileppet–Saliguma bukan sekadar membuka akses, melainkan merupakan bagian dari 6 Program Prioritas Pembangunan Kabupaten Mentawai yang dirancang oleh Bupati Dan Wakil Bupati Mentawai. Jalan ini menjadi fondasi utama bagi program-program strategis lainnya.
Enam Program Prioritas Pembangunan Mentawai adalah:
Pembangunan Infrastruktur Jalan
Menghubungkan dusun ke desa, desa ke kecamatan, hingga kecamatan ke ibu kota kabupaten, membuka keterisolasian wilayah-wilayah di Mentawai
Penyediaan Listrik
Dengan terbukanya akses jalan, pembangunan tiang dan jaringan PLN menjadi memungkinkan bahkan ke daerah-daerah terpencil.
Akses Internet
Jalan dan listrik menjadi prasyarat masuknya akses internet desa, mendukung layanan digital, pendidikan, dan pemerintahan berbasis teknologi.
Akses Kesehatan
Dengan infrastruktur memadai, pemerintah dapat menghadirkan Rumah Sakit Bergerak ke pelosok, memungkinkan layanan kesehatan berkualitas menjangkau masyarakat tanpa harus ke pusat kabupaten.
Air Bersih
Terbukanya akses memungkinkan pemasangan sistem distribusi air bersih langsung ke rumah-rumah warga.
Peningkatan Pendapatan Perkapita
Semua program ini bertujuan meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, baik dari sektor pertanian, nelayan, hingga UMKM, sehingga pendapatan warga naik secara merata.
Proyek Terpadu Trans Mentawai
Ruas Maileppet–Saliguma merupakan lanjutan dari proyek Jalan Trans Mentawai yang pertama kali dibuka di masa kepemimpinan Bupati Yudas Sabaggalet (2020–2021), dan kini dilanjutkan kembali oleh Dr. Rinto Wardana dengan pendekatan lebih sistematis dan integratif.
Jalan yang sempat tertutup karena tak ada pengerasan ini kini dibuka kembali, dengan proses lebih mudah karena badan jalan sebelumnya sudah terbentuk. Proyek ini juga terkoneksi dengan jalur-jalur strategis lainnya:
- Saliguma – Simpang Subelen (26,135 Km)
- Simpang Subelen – Sotboyak (19,7 Km)
- Simpang Trans – Sirilogui (19,5 Km)
Jika seluruh jaringan jalan ini rampung, maka akan tercipta konektivitas menyeluruh antara Kecamatan Siberut Selatan, Siberut Tengah, hingga Siberut Utara.
“Ini proyek besar dan ambisius, tapi kita harus mencapainya. Akses adalah kunci. Ketika Mentawai punya jalan, punya listrik, punya internet, dan layanan kesehatan bergerak — itulah saat Mentawai bangkit. Saya baru bisa tidur nyenyak kalau semua itu tercapai,” tegas Dr. Rinto.
Dengan pendekatan pembangunan yang menyeluruh dan berkelanjutan, Dr. Rinto Wardana menegaskan komitmennya dalam membangun Mentawai yang lebih terbuka, mandiri, dan sejahtera. Pembangunan bukan lagi sekadar janji, tapi hadir nyata di tengah masyarakat.[*]