Plang Sekolah SLB Bina Laggai Mentawai |
Sasarainafm.com I Tuapejat - SLB Bina Laggai Mentawai di Desa Tuapejat Kecamatan Sipora Utara yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Bina Laggai Mentawai, berdiri sejak 20 juli 2014. Kini, memiliki siswa 23 orang dan tujuh tenaga pendidik dari jenjang pendidikan TK hingga SMA SLB.
Nurwidia, Kepala sekolah SLB Bina Laggai Mentawai mengaku infrastruktur, fasilitas, dan media pembelajaran tidak memadai dan seadanya saat ini.
“Kita berharap bisa mendapatkan bantuan fasilitas seperti alat permainan edukatif dalam dan luar, alat olahraga anak-anak seperti bola bocce, tenda pramuka, dua lemari pajang untuk keterampilan anak-anak, dan seragam Mentawai untuk anak-anak.
Selain itu, selama ini pihaknya terkendala dengan transportasi bagi pelajar SLB Bina Laggai Mentawai.
“Ada murid yang orangtuanya kurang mampu, sehingga terkendala ke sekolah. Kita juga berharap bisa mendapatkan bantuan transportasi khusus bagi pelajar di SLB,”tuturnya beberapa waktu lalu di sekolah.
Nurwidia juga berharap bisa meminjam gedung pemerintahan yang tidak terpakai untuk sementara waktu, atau mendapatkan tambahan empat ruang belajar anak SLB karena selama ini sekolah tersebut hanya memiliki empat ruang belajar dan pada satu ruangan terdiri dari tiga kelas.
Ia mengajak pada para orangtua yang memiliki anak tuna rungu, tunagrahita, downsyndrome, autis, maupun tunanetra, agar mengantarkan anaknya mengenyam pendidikan di SLB Bina Laggai Mentawai.
Meski dalam keterbatasan, namun pelajar SLB Bina Laggai Mentawai selalu berpartisipasi dalam setiap perlombaan LKSN, O2SN, dan FLS2N di tingkat Kabupaten hingga Provinsi sesuai bakat dan minat pelajar tersebut.
Sementara itu, Suherman, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Bina Laggai Mentawai juga berharap ke depan adanya perhatian lebih terkait kebutuhan sarana prasarana anak didik di SLB Bina Laggai Mentawai dari berbagai pihak.(KS)