Kantor Disdukcapil Mentawai
SASARAINAFM.COM I
TUAPEJAT - Kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai, Tarcisius Sakeru menyebutkan bahwa proses perekaman ktp elektronik
dan data kependudukan lainnya, masih menemukan sejumlah kendala di lapangan.
Diantaranya, minimnya anggaran jemput bola di lapangan. Kemudian, alat
rekam ktp elektronik yang tidak memadai di setiap kecamatan, sehingga tidak
mengcover wilayah yang dilakukan perekaman KTP oleh petugas saat jemput bola.
Selain itu, proses jemput bola di sekolah untuk perekaman kartu identitas anak (KIA)
mengalami keterlambatan akibat pandemi covid-19 yang melanda.
"Posisi yang paling minim adalah realisasi terkait pemberian
keterangan meninggal dunia atau kematian salah satu anggota keluarga oleh
masyarakat,"ujar Tarcisius di ruang kerjanya, senin (22/8/2022).
Berdasarkan data laporan terakhir per 15 agustus 2022, kondisi perekaman
ktp elektronik di kabupaten kepulauan mentawai mencapai 62.877 atau 103,35%,
cetak kia 12.149 atau 40,26%, akta kelahiran 0-18 tahun 28.018 atau 86,01%,
dan sisa blangko KTP elektronik 2000.
Kemudian, terkait akta lahir dan perkawinan, mencapai sekira 30.000
pasangan hidup. Tarcisius menambahkan, berdasarkan asesmen ombudsman untuk tingkat
kepuasan masyarakat terhadap disdukcapil mentawai, mencapai 81,11 %
dengan kategori baik. Laporan akhir kinerja semester II tahun 2021, posisi dari
kemendagri 90 % dengan kategori sangat baik. Selanjutnya, terkait gratifikasi
atau adanya pungli dinyatakan kemendagri tidak ada temuan.
Harapannya ke depan ada sinergitas dengan pengambil keputusan di bidang
anggaran/ sehingga kepemilikan KTP secara fisik oleh masyarakat dapat
ditingkatkan dan hak kewarganegaraan masyarakat dapat terpenuhi.(KS)