Iklan

FTL dan Konferensi Internasional Tradisi Lisan Budaya Mentawai Resmi Ditutup, Lahirkan Deklarasi Bagi Mentawai

Jumat, 26 November 2021, November 26, 2021 WIB Last Updated 2021-11-26T09:33:15Z


SASARAINAFM.COM │ TUPEJAT - Pudentia, Ketua Umum Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) mengatakan bahwa pihaknya siap menjadi mitra kerja dan akan selalu mendukung dan mengingat Mentawai dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan di Sumatera Barat maupun pusat. 


"Dalam waktu dekat kami berjanji untuk dua hal, yaitu membantu memasukkan nominasi WBTb nasional dan mengupayakan adanya maestro tradisi yang bisa diajukan. Mudah-mudahan kedua hal ini dapat kita ajukan bersama,"ujarnya saat penutupan Festival Turuk Laggai (FTL) dan konferensi internasional tradisi lisan budaya Mentawai di Bujai Mentawai Griya Hotel beberapa waktu lalu.


Selain itu, Pudentia juga berjanji akan mengupayakan pelatihan bagi pelaku tradisi lisan dan pembentukan tim ahli untuk Mentawai dan Sumatera Barat dalam satu tahun ke depan.


Saat bersamaan, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake mengimbuhkan bahwa perkembangan ke depannya, tidak hanya andil dari Disparpora Mentawai, namun juga oleh Dinas pendidikan, Koperindag, Dinas lainnya, stakeholder terkait.  


"Kami memohon kepada para akademisi yang mungkin berminat meneliti Mentawai, ruangnya sangat banyak. Seperti, obat tradisional Mentawai yang cukup banyak,"ujar Korta.


Sementara itu, Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet menyampaikan rasa terimakasih atas kepedulian Ketua ATL Pusat, Sumbar, dan seluruh peserta yang hadir sehingga menjadi edukasi bagi masyarakat Mentawai dan Indonesia.


"Tidak ada perbedaan yang memisahkan, justru membuat kita kaya. Saya berharap dan senang sekali jika ISI Padang Panjang ke depan bisa membuat Mentawai lebih indah dan lebih hidup,"kata Yudas.


Bagi masyarakat Mentawai, imbuhnya, ini merupakan tantangan sekaligus peluang  untuk mewujudkan apa yang dipikirkan dalam bentuk konkrit (nyata) agar berguna bagi pembangunan dan kelanjutan eksistensi masyarakat Mentawai.


"Ini mengingatkan kita untuk bangkit dari dalam diri kita. Harus ada kesadaran, spirit, dan komitmen dari kita sendiri warga Mentawai. Jangan hanya menunggu dan berharap, namun harus bergerak dari apa yang kita miliki. Meskipun tidak ada anggaran dari Pemerintah, namun bisa tetap berjalan. Anggaran hanyalah fasilitas, yang penting adalah semangat,"pungkasnya saat menutup kegiatan FTL dan konferensi internasional tradisi lisan budaya Mentawai.(KS)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • FTL dan Konferensi Internasional Tradisi Lisan Budaya Mentawai Resmi Ditutup, Lahirkan Deklarasi Bagi Mentawai

Terkini

iklan2

Iklan