Iklan

RADIO PUBLIK HARUS BERSATU AGAR KUAT

Jumat, 04 Juni 2021, Juni 04, 2021 WIB Last Updated 2021-06-04T09:16:13Z

Ketua Umum INDONESIAPERSADA.ID Drs. H. Saifullah Yusuf ( Gus Ipul ) saat menjadi nara sumber Live Talkshow Eksistensi LPPL Indonesia di Era Digital

Catatan dari Live Talkshow Eksistensi LPPL Indonesia di Era Digital

Editor: Rita Zoelkarnaen

 

SASARAINAFM.COM Pasuruan Kota - Menyadari strategis peran Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) sebagai rujukan informasi yang membangun rasa optimisme di daerah, dipandang perlu membedah bagaimana Eksistensi LPPL Indonesia di era kekinian. Kondisi tersebut dipotret melalui agenda Live Talkshow Serentak LPPL Indonesia yang diselenggarakan oleh Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (INDONESIAPERSADA.ID), Jum’at (04/6/2021).

Menghadirkan tiga narasumber yang sangat peduli pada tumbuh kembang LPPL Indonesia, yaitu Ketua Umum INDONESIAPERSADA.ID Drs. H. Saifullah Yusuf dan dua perwakilan Dewan Pembina yaitu Bupati Magetan Jawa Timur Dr. Suprawoto, SH, M.Si dan Wali Kota Sawahlunto Sumatera Barat Deri Asta, SH. Ketiganya membahas tema Eksistensi LPPL Indonesia di Era Digital dan Masa Pandemi.

Acara talkshow berlangsung di ruang pertemuan rumah dinas Wali Kota Pasuruan, karena kebetulan dalam Pilkada 2020 lalu Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf memenangi Pilwali Kota Pasuruan.

“Di era saat ini, tidak ada pilihan lain yang menguntungkan untuk menjaga eksistensi LPPL di daerah selain harus membangun jaringan. Seperti yang kita lakukan saat ini, kita bersatu dalam satu wadah INDONESIAPERSADA.ID melakukan siaran bersama secara berjejaring,” kata Gus Ipul di awal acara.

LPPL harus bisa melakukan transformasi dengan siap menghadapi perubahan karakter pendengar, kalau di era dulu pendengar radio cenderung bersifat pasif. Tapi kondisi saat ini, pendengar radio aktif dalam melakukan respon setiap informasi yang diterima. Karena itulah informasi yang disajikan di radio harus diolah di multi platform media hingga masyarakat memberikan feedback yang mereka inginkan dari pemerintah.

“Saya juga menekankan untuk teman – teman pengelola LPPL Radio Ramapati Kota Pasuruan, harus menjadi pelopor keterbukaan informasi. Karena saat saya awal masuk Kota Pasuruan kemarin, Kota Pasuruan masuk dalam penilaian yang kategori keterbukaan informasinya kategori tertutup,” tegas Gus Ipul.

Hal senada disampaikan Bupati Magetan Suprawoto, yang memanfaatkan LPPL Radio Magetan Indah dalam memberikan informasi secara langsung dan serentak.

“Seperti kemarin, saya datang saja ke Magetan Indah, minta slot waktu siaran satu jam, saya jelaskan ke masyarakat tentang rencana rekruitmen CPNS. Saya jelaskan bahwa rekruitmen CPNS tu gratis, tidak ada biaya. Jika ada yang bilang bisa menjamin pasti lolos jadi CPNS, itu pasti bohong dan itu adalah calo,” terang Suprawoto.

Pengakuan serupa juga disampaikan Wali Kota Sawahlunto Deri Asta. Dalam pengalamannya memimpin Sawahlunto dalam beberapa tahun terakhir, LPPL Radio Sawahlunto FM memegang peranan strategis dalam menyampaikan informasi tentang kebijakan pelaksanaan pembangunan.

“Kondisi geografis Kota Sawahlunto membutuhkan eksistensi LPPL, karena kemiringannya yang hampir 45 derajat, hanya media radio yang bisa efektif bisa kita manfaatkan dalam menyebarkan informasi kebijakan – kebijakan pembangunan yang kami lakukan,” terang Deri Asta.* (rit’z)


Simak kembali video " Live Talkshow Eksistensi LPPL Indonesia di Era Digital" dengan meng-klik player dibawah ini :



Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • RADIO PUBLIK HARUS BERSATU AGAR KUAT

Terkini

iklan2

Iklan