Iklan

DPKH Provinsi Sumbar dan BPTU-HPT Padang Kunjungi Mentawai

Jumat, 23 Oktober 2020, Oktober 23, 2020 WIB Last Updated 2020-10-23T14:53:55Z

Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet saat menerima kunjungan DPKH Provinsi Sumbar dan BPTU-HPT Padang di Tuapeijat 

SASARAINAFM.COM | TUAPEIJAT -
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Sumbar,  bersama rombongan dari Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas melakukan kunjungan kerja ke Mentawai.

Tujuan kedatangan tim tersebut untuk
monitoring pengembangan kawasan peternakan di Kepulauan Mentawai sekaligus peninjauan penyakit demam babi Afrika / African swine fever (ASF).

"Ada hal-hal yang perlu kita komunikasikan dalam hal pengembangan kawasan peternakan di Kepulauan Mentawai bersama Pemerintah daerah. Kita meminta  pengembangan peternakan di
wilayah Kepulauan Mentawai dibagi kawasan ternak sapi, unggas, kambing, dan ternak lokal lainnya," kata
Erinaldi, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Kamis (22/10/2020).

Selanjutnya, tinggal menunggu surat keputusan (SK) penetapan kawasan / area yang dikeluarkan oleh Bupati Kepulauan Mentawai.

Targetnya, tahun depan anggarannya sudah tersedia dengan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) yang baru.

"Sebelumnya, sudah ada memorandum of understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dan BPTU-HPT Padang Mengatas terkait pengembangan dan pembibitan sapi potong yang sudah diserahkan Wakil Bupati kepada Gubernur Sumbar saat expo 2019 yang difollow up Provinsi. Potensi lahan masih luas dan kita berharap Pemerintah daerah bisa fokus,"ujarnya.

Terkait bantuan peternakan, kata Erinaldi, bisa diberikan kepada kelompok petani yang legal atau sudah teregistrasi oleh Badan penyuluhan dengan mengajukan permintaan setelah adanya penetapan kawasan ternak.

"Petugas lapangan nanti akan mendampingi sehari-harinya. Jadi, Kita juga mau menetapkan pusat kesehatan hewan di setiap Balai Penyuluh Pertanian (BPP).Kita siapkan dari sekarang sehingga programnya jelas," imbuh Erinaldi.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar
meminta dukungan dari masyarakat untuk pengembangan kawasan peternakan dan berharap Pemerintah daerah tetap semangat membuat terobosan baru melalui referensi yang ada, sehingga warga bisa mandiri secara ekonomi sekaligus menjadi pusat ketahanan pangan.

Sementara itu Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet,  menyambut baik dan bertrimakasih atas perhatian  Pemerintah Provinsi Sumbar dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

"Tahun 2018 lalu, kita sudah membuat grand design pembangunan kawasan peternakan. Bupati berharap pembagian kawasan nantinya di bagi tiga yaitu satu di Pulau Pagai utara Selatan, satu di Siberut dan satu lagi di Sipora. Kendalanya, masih minim anggaran dan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) maupun tenaga medis ternak memerlukan pelatihan. Kita berharap Pemprov bersedia membantu kita," ujar Zakirman, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mentawai.

Kemudian, terkait perkembangan virus ASF, Erinaldi mengatakan bahwa sejak mei 2020 lalu, sudah tidak ada laporan kematian babi lagi dan peternakan babi mulai bergerak kembali, sehingga sudah berhasil dikendalikan.

"Penyakit ASF ini datangnya dari luar Pulau Mentawai. Kita berharap masyarakat disiplin. Jika memesan dari luar harus ada surat terkait asal ternak dan kesehatan hewan, sehingga tidak membawa penyakit baru," pungkasnya.(KS)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • DPKH Provinsi Sumbar dan BPTU-HPT Padang Kunjungi Mentawai

Terkini

iklan2

Iklan