![]() |
Martinus Dahlan Sekda Kepulauan Mentawai |
SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT- Sekretaris Daerah Kabupaten
Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan menyebutkan omset para pelaku usaha
menengah kecil (UKM) yang membuka stand untuk menjajakan dagangannya di arena
Festival Pesona Mentawai 2019 diperkirakan mencapai Rp.1 juta sampai Rp. 5 Juta
Rupiah per hari.
“Ada
beberapa catatan selama pelaksanaan FPM kali ini, ketika kami datang ke lokasi
pembelanjaan yang ada di stand, masyarakat mendapat keuntungan dalam penjualan
mereka satu hari omsetnya mencapai Rp1 sampai Rp5 juta. Artinya dengan kegiatan
ini ada dampak ekonominya bagi masyarakat kita, ini mesti kita pertahankan,
kita juga kedepannya lebih baik lagi, “ Kata
Martinus Dahlan saat menutup Pergelaran Budaya Festival Pesona Mentawai (FPM)
2019 di Pantai Mapaddegat, Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara Kepulauan
Mentawai, Senin (1/7)..
Menurut
Martinus, peningkatan pendapatan para pelaku usaha masyarakat itu menunjukkan bahwa gelaran budaya pada Festival Pesona Mentawai (FPM) 2019
yang diadakan di kawasan pantai Mapaddegat dari 28 Juni sampai 1 Juli 2019 berjalan
sukses dan diminati masyarakat.
Pada
kesempatan itu Martinus juga berharap
agar kegiatan FPM yang telah ditetapkan sebagai kegiatan budaya pada setiap tahun itu dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,
sehingga event budaya milik masyarakat bumi Sikerei itu benar-benar dapat
diminati masyarakat Mentawai, dan masyarakat Mentawai bisa semakin mencintai
dan tidak melupakan budayanya sendiri.
“
Kegiatan Festival Pesona Mentawai ini milik masyarakat Mentawai, kami
pemerintah daerah melalui dinas pariwisata hanya memfasilitasi, untuk itu kami menyampaikan
kembali kepada kita, mari kita cintai budaya kita dan jangan melupakan budaya
kita, Mentawai,” kata Martinus.
Dibagian
lain sambutannya, Martinus juga menegaskan kegiatan FPM merupakan cara
memperkenalkan budaya Mentawai ke luar, meski banyak orang beranggapan Mentawai
jauh dari Provinsi dan terpencil, sepi dan ombak besar. .
“Mentawai
sekarang sudah jauh dari anggapan orang-orang, sudah jauh perubahannya,
perkembangannya, pembangunan sudah kita rasakan, seperti trans Mentawai,
objek-objek wisata, wisata Desa, sudah mulai kita kembangkan, sudah mulai kita
bangun, karena kita punya potensi yang sangat besar kita miliki dan tidak
dimiliki orang lain”, ujar Martinus.
Menurutnya
kekayaan ini mesti dipertahankan, tanpa kerja sama dari berbagai pihak baik
masyarakat, Pemerintah, Forum Komunikasi Pimpinan daerah (Forkopimda), Tokoh
masyarakat, pemuka agama, jika tidak kerja sama maka pihak Pemda Mentawai tidak
bisa berkembang.
Kepada
Dinas Pariwisata dan dinas terkait
lainnya, Martinus berpesan agar setelah kegiatan FPM 2019 ini, sarana yang
telah ada di kawasan Mapaddegat dapat dipelihara dan dimanfaatkan untuk kegiatan
positif yang lain.
“Semua
kegiatan yang diselengarakan di Mentawai terutama di Tuapeijat, kita akan
pusatkan di kawasan pantai Mapaddegat ini, jadikan kawasan ini sebagai salah
satu tempat dari promosi daerah wisata kita, supaya daerah-daerah lain mengenal
dan lebih tahu Mentawai, “ Pungkasnya. (Suntoro)