Pengibaran Bendera Merah Putih saat upacara Hardiknas 2024 di Pelataran Kantor Bupati Mentawai di Tuapejat, Kamis (2/5) |
SASARAINAFM.COM │ TUAPEJAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024 di halaman Kantor Bupati di Tuapejat, Kamis (2/4/24). Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024 mengusung tema “Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar”.
Penjabat Bupati Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak bertindak sebagai pembina upacara. Turut serta dalam upacara, Unsur pimpinan Forkopimda , Kepala OPD, perwakilan ASN, perwakilan guru, dan perwakilan pelajar se-Kabupaten kepulauan Mentawai.
Dalam kesempatan itu, Pj. Bupati Fernando membacakan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia Nadiem Makarim. Mendikbudristek mengenang perjalanan Merdeka Belajar selama lima tahun terakhir. Dia menyatakan Program Merdeka Belajar sudah memberi wajah baru bagi pendidikan Indonesia.
“Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya,” katanya.
“Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Dia juga menekankan pentingnya melanjutkan gerakan ini sebagai perjalanan menuju perwujudan sekolah yang diidamkan.
“Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan. saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan,” ungkapnya.
Sementara pada amanat tambahan, Fernando mengajak anak-anak muda Kabupaten Kepulauan Mentawai yang sedang menempuh Pendidikan untuk tetap semangat dalam belajar menempuh pendidikan setinggi langit, tetap belajar, beribadah, berakhlak dan jangan merasa terisolasi.
“ sebagai tambahan pada hari Pendidikan nasional ini saya juga ingin mengetuk kita khususnya yang berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, saya mengajak anak anak kami tercinta, yang sedang menempuh Pendidikan, gantunglah cita-cita kalian setinggi langit, tetaplah belajar, tetap beribadah, tetap berakhlak, dan jangan pernah merasa bahwa karna kita keberadaannya dipulau ini menjadi hambatan untuk kita maju. anak-anak kami tidak ada kata hambatan bagi seseorang yang mau berjuang.’’ Jelas Fernando.
Ia juga berpesan kepada generasi muda tetap gunakan masa menempuh Pendidikan untuk mendapatkan ilmu yang sebanyak-banyaknya, terutama kepada guru pendidik.
“ untuk guru-guru jadilah pendidik yang baik, jadilah pendidik yang bertanggungjawab dan punya hati dan nurani untuk bisa melaksanakan tugas-tugas dan panggilan kita, Ki Wajar Dewantara pernah berkata jadi gurulah setiap orang dan setiap orang harus menjadi guru, setiap tempat harus bisa menjadikan sekolah.
Dibagian akhir amanat, Fernando menyebutkan perkembangan Kabupaten Kepulauan Mentawai dari tahun 1999 ketika Kabupaten Mentawai ditetapkan sebagai daerah otonom yang saat itu sekolah masih sangat minim, tetapi seiring berkembangnya zaman sampai tahun 2024 jumlah sekolah SD sudah mencapai 130-an, SMP dan SMA di setiap kecamatan ada, Bahkan lebih dari itu.
“ kalau kita melihat perkembangan dari tahun 1999 ketika kabupaten ini ditempatkan sebagai daerah otonom samapi dengan tahun 2024 jumlah sekolah sudah bertambah, saat itu sekolah sangat minim tetapi sekarang SD sudah ada 130 an begitupula sekolah SMP dan SMA tiap kecamatan sudah ada bahkan lebih dan perguruan tinggi juga ada 1. Artinya kondisi kita sangat berbeda dengan 24 tahun yang lalu, pembangunan juga berjalan.’’ Ungkpanya.
Disisi lain kata fernando salah satu yang bisa mengentaskan Mentawai keluar dari 3T adalah sumber daya manusia (SDM), semua infrastrukturnya sudah ada.
Ia berharap kepada semua pihak terlebih para guru jangan adalah lagi yang berkata bahwa guru adalah hanyalah sekedar formalitas. (MD)