|
Pj. Bupati Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak saat memberikan sambutan penutupan Sidang MPL-PGI 2024 |
SASARAINAFM.COM | TUAPEJAT - Pelaksanaan Sidang Majelis Pengurus Lengkap (MPL) Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Tahun 2024 di Kabupaten Kepulauan Mentawai resmi ditutup. Penutupan dilakukan Ketua Umum PGI Pdt Gomar Gultom di ikuti Penjabat Bupati Kepulauan Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak, Ephorus GKPM, Pdt. Binsar Parlindungan Sababalat pada Senin di Gereja GKPM Pniel Tuapejat Sipora Utara (29/01).
Gomar Gultom dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur karena seluruh kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Serta apa yang menjadi program kedepan telah disetujui bersama.
“Dalam sidang ini kita telah menetapkan keputusan dan kebijakan untuk merespon panggilan bersama untuk menjalankan berbagai keputusan sesuai tanggung jawab yang ditempatkan di atas pundak kita masing-masing,”ungkap Gomar.
Gomar juga mengaku bersyukur dimana sejak hari pertama hingga berakhirnya kegiatan turut terlibat generasi muda yang menjalankan tugas mereka dengan baik.
“Terima kasih juga bagi anak-anak pandu MPL PGI 2024 yang telah melayani dengn baik dari pagi hingga malam mereka tetap bersama sama dengan kita,”ujarnya.
Sementara Pj Bupati Fernando dalam sambutannya Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai mengucapkan terimakasih telah mempercayai Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagai tempat pelaksanaan MPL-PGI 2024 yang menurutnya sangat strategis, penting dalam pembangunan khususnya membentuk arah PGI dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara kesatuan Republik Indonesia.
“ kami dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai mengucap syukur dan apresiasi setinggi tinginya kepada majelis pekerja harian persekutuan gereja gereja di Indonesia, badan pengawas PGI, para pimpinan sinode dan PGIW yang hadir saat ini, para forkopimda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kepala OPD dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih sekali lagi GKPM, PGI yang sudah mempercayai Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagai tempat pelaksanaan MPL-PGI yang menunjukkan sebagai tempat yang sangat strategis yang menurut kami begitu penting, dalam pembangunan di Indonesia khususnya membentuk arah kita PGI dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara kesatuan republic Indonesia.’’ Ujarnya.
Fernando juga menyampaikan permohonan maaf Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai kepada seluruh peserta MPL PGI jika pelayanan yang diterima selama di Mentawai kurang maksimal. Namun demikian kata dia Pemkab Mentawai dan Forkopimda sejak awal mendapat informasi bahwa Mentawai menjadi tuan dan nyonya MPL- PGI siap bersinergi mengkawal kegiatan ini secara umum agar berjalan sebagaimana mestinya. Disisi lain Fernando juga mengenalkan Mentawai kepada Peserta MPL-PGI.
“ bapak ibu kami menyadari khususnya kami pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai sepenuhnya mungkin ada pelayanan kami yang masih kurang maksimal, namun demikian sejak awal Pemkab Mentawai dan Forkopimda siap bersinergi mengkawal kegiatan ini secara umum agar berjalan lancar sebagaimana mestinya. Kemudian bapak ibu saya ingin memperkenalkan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang bapak ibu datangi adalah salah satu kabupaten kota yang ada diprovinsi sumatera barat, yang terletak digugusan pulau besar yaitu siberut, sipora, pagai utara, pagai selatan total penduduk 93 ribu dan lebih luas Mentawai dibanding madura, serta pembangunan disini tidak sekencang didaerah daerah lain namun demikian kami tetap bersemangat dan bersatu, bergandengan tangan, bagaimana kami memutuskan kabupaten Mentawai ini agar bisa menjadi kabupaten mampu yang mensejahterakan masyarakat.’’ terang Fernando.
Hal senada dengan Ephorus GKPM, Pdt. Binsar, menyampaikan permohonan maafnya yang sebesar besarnya kepada peserta MPL-PGI apabila selama di Mentawai, ada pelayanan dan ketidaknyamanannya yang kurang menyenangkan.
“ Bapak ibu mohon maaf sebesar besarnya kepada bapak ibu apabila pelayanan, ketidaknyamanannya, sekali lagi maafkan kami dan itulah kami, blm maksimal untuk melayani bapak ibu, dan besok kita akan pulang ketempat kita masing-masing, saya dan panitia menyediakan simbol untuk bapak ibu untuk kenang kenangan buat Gereja-gereja di Mentawai yaitu menanam pohon.’’ Ujarnya. {Md}.