Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau langsung penanganan erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (3/12).
SASARAINAFM.COM I LUMAJANG
- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau
langsung penanganan erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,
Kamis (3/12).
Tiba di Lumajang dari Surabaya, Doni beserta rombongan langsung menuju Pos Pantau Gunung Sawur untuk melihat perkembangan aktivitas Gunung Semeru dari hasil monitoring yang dilakukan oleh tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunungapi (PVMBG).
Usai mendapat penjelasan dan data dari Pos Pantau, Kepala BNPB yang juga didampingi oleh Anggota Komisi VIII DPR M. Ali Taher, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq bergegas meninjau Curah Koboan untuk meninjau kondisi wilayah yang terdampak guguran lahar panas dari aktivitas Gunung Semeru.
Dalam kesempatan tersebut, Doni juga sekaligus ingin memastikan bahwa pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat dapat dilakukan secara maksimal. Mengingat bahwa yang sedang dihadapi tidak hanya bencana alam saja, akan tetapi juga bencana non alam berupa pandemi COVID-19.
Oleh sebab itu, Doni yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 meminta agar manajemen penanganan, baik untuk erupsi Semeru maupun penanganan pengungsian dapat terlaksana dengan baik.
“Manajemen untuk penanganan di pengungsian harus betul-betul terlaksana dengan baik,” ujar Doni.
Selain itu, di hadapan para pejabat pemangku kebijakan di daerah yang turut dalam rombongan, Doni juga menyampaikan pesan dan arahan dari Presiden Joko Widodo dalam kaitannya penanganan bencana bahwa keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi.
“Memastikan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi,” jelas Doni.
Dalam rangkaian peninjauan tersebut, Kepala BNPB juga menyerahkan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 500 juta untuk penanganan erupsi dan aktivitas Gunung Semeru.
Selain itu, BNPB juga memberikan dukungan lain untuk penanganan pengungsi berupa 3 unit tenda pengungsi, 1 unit flexibel tank, 5.000 swab tes antigen, 500 paket perlengkapan bayi, 1.200 tambahan gizi, 1.200 paket lauk pauk, 1.200 makanan siap saji, 4.000 masker kain, 950 matras, 1.480 selimut dan 12 unit lampu air garam.(dio)