Manager PLN Rayon Tuapeijat, Ravi Fernandes pada Talkshow Sasaraina FM
SASARAINAFM.COM │ TUAPEIJAT - Listrik sudah menjadi salah
satu kebutuhan pokok di masyarakat, baik penerangan maupun keperluan usaha dan
lainnya, listrik sangat berperan penting, namun bahaya listrik juga sangat
mengancam jiwa penggunanya jika tidak berhati-hati dalam penggunaannya, sebab
itu PT PLN Rayon Tuapeijat, Cabang Padang lakukan sosialisasikan bahaya listrik
bila tidak berhati-hati, baik dirumah maupun di luar rumah.
Dalam program Talk Show di Radio Sasaraina, Manager PLN Rayon Tuapeijat, Ravi Fernandes menyampaikan bahwa beberapa kejadian, seperti korsleting sering terjadi menurutnya bukan berarti kelalaian pihak PLN ataupun pelanggan.
"Bicara mengenai kecelakaan, itu bisa terjadi karena banyak faktor. Kita tidak dapat menarik garis kesimpulan bahwa semua kecelakan yang berasal dari listrik adalah kesalah di pelanggan/masyarakat ataupun di PLN. Siapa yang lalai tentu memerlukan proses investigasi mendalam oleh pihak yang berwajib dengan mengutamakan objektivitas. Namun, kami ingin memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa sesuai peraturan yang berlaku bahwa batas kewenangan dan tanggung jawab PLN hanya sampai batas meteran/alat ukur saja, selanjutnya mulai dari kWh meter hingga instalasi listrik rumah pelanggan adalah sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab pelanggan," katanya Rabu, (4/11/2020).
Ia juga menyebutkan bahwa tanggung jawab pihak PLN hanya sampai di meteran dan sudah dipasang alat pengamanan berupa MCB jika terjadi konslet di dalam rumah maka akan mati/off di meteran MCB secara otomatis.
"Nah, bila terjadi kerusakan pada instalasi listrik pelanggan salah satunya mungkin terjadi korsleting pada instalasi listrik rumah pelanggan berarti hal tersebut bukan kelalaian dari PLN. Namun perlu diketahui juga bahwa pada setiap meteran listrik PLN sudah kami pasangkan alat pengaman berupa MCB yang secara otomatis akan mematikan aliran listrik ke rumah/instalasi pelanggan tersebut juga terdeteksi kelebihan beban atau kerusakan yang fatal," ujarnya.
Untuk menghindari terjadinya korsleting atau kerusakan sebelum harus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya listrik, agar meningkatkan pemahaman masyarakat baik melalui media sosial, media cetak atau pun online.
"Salah satu upaya untuk mengantisipasi bahaya tersebut adalah dengan memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat yang mengenai bahaya listrik. PLN sendiri berupaya meningkatkan pemahaman ini dengan memberikan sosialisasi melalui beberapa media baik media cetak maupun elektronik dan juga tak lupa media online. Sedangkan untuk meminimalisir bahaya pada instalasi di rumah pelanggan, PLN gencar menginfokan mengenai pentingnya kepemilikan Sertifikat Laik Operasi (SLO) bagi instalasi di rumah pelanggan sebelum listrik dialirkan oleh PLN. Kami membutuhkan SLO sebagai syarat suatu rumah atau instalasi dapat kami aliri listrik. Intinya kami hanya memberikan pasokan listrik kepada instalasi calon pelanggan yang sudah tersertifikasi aman dan layak oleh lembaga sertifikasi terkait," kata Ravi.
Ia menghimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati terhadap penggunaan listrik baik di dalam rumah maupun di luar rumah, sedangkan dalam rumah seperti memperhatikan hal-hal kecil, mencabut charger setelah dipakai atau mematikan penggunaan listrik yang tidak digunakan dan bermanfaat. Selain itu memperhatikan instalasi seperti kabel yang sudah mulai usang atau sudah habis masa penggunaan.
"Khusus kepada pelanggan kami sangat mengimbau untuk tidak bermain di seputaran jaringan listrik, khususnya bermain layangan atau menerbangkan balon udara dekat dengan jaringan listrik. Begitupun kepada masyarakat yang menemui ranting/dahan pohon yang sudah mengenai jaringan kami, atau terdapat jaringan atau tiang kami yang sekiranya membahayakan. Jangan ditangani sendiri ! Kami mohon untuk segera menghubungi petugas PLN terdekat atau hubungi contact center di (0751) 123 maka petugas kami yang ahli akan datang dan mengamankan situasi tersebut," jelasnya. (Str)