Iklan

Bupati Mentawai Resmikan Puskesmas Simatalu, Ini Katanya

Minggu, 03 Maret 2019, Maret 03, 2019 WIB Last Updated 2019-03-03T06:55:59Z
Bupati Mentawai Resmikan Puskesmas Bernuansa Uma di Simatalu, Kecamtan Siberut Barat.

SASARAINA.COM, SIMATALU_Puskesmas bernuansa Uma di Simatalu, Desa Simalibbeg, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai ini akan dipadukan sistem pengobatan Medis dan Natural (tradisional) ala Mentawai.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet saat peresmian Puskesmas Simatalu, Rabu (27/2/2019).


“Seluruh puskesmas yang ada di Mentawai yang pertama kita resmikan adalah di Simatalu. Maka saya berharap Kepala Dinas, Dokter dan Perawat bekerja sama dengan Sikerei, ini konsepnya perpaduan antara Budaya, Sikerei dan medis. Jangan menganggap Sikerei itu tidak memiliki kemampuan, sebelum ada Dokter disini, yang menyelamatkan masyarakat Mentawai adalah Sikerei,” katanya..

Tiga puskesmas yang hampir sama bentuknya, seperti di Desa Madobag Kecamatan Siberut Selatan, kemudian di Sigapokna Siberut Barat dan Simatalu Kecamatan Siberut Barat, sengaja dibangun nuansa uma, sebab kata Yudas budaya saat ini yang masih ada dan kental di Mentawai terdapat di daerah tersebut, sementara daerah lain, budaya Mentawai sudah hilang.


Kehadiran Sikerei para Dokter dan Perawat bisa belajar bersama mereka, begitu juga sebaliknya, Sikerei pun bisa belajar cara pengobatan medis. “Kalau ada yang sakit, sama-sama, menurut pandangan Sikerei seperti apa, menurut medis seperti apa, tidak boleh ada kesombongan di dalam menangani kesehatan daerah seperti begini. Saya juga alamiah, kadang-kadang tidak sembuh dengan obat modern (medis), sembunyi obat tradisional, begitu juga sebaliknya, tidak sembuh obat tradisional tapi sembuhnya obat medis,” ungkap Yudas.


Lebih lanjut Yudas sebutkan, jika ada pasien yang berobat di puskesmas, Sikerei juga bisa lihat apakah penyakit yang diderita pasien merupakan penyakit yang bisa diobati secara tradisional. “Kita orang Mentawai harus kita angkat budaya itu baik, jangan malu dengan budaya itu, ada nilai didalamnya, ada kearifan lokal di dalamnya, maka itu harus kita dipadukan antara tradisional dengan modern,” ujarnya..


Perlunya belajar dengan Sikerei, kemungkinan adanya temuan sistem pengobatan atau obat dari alam yang tentunya bisa dibagikan kepada dunia luar, disebutkan Yudas kita tidak boleh menutup mata dengan budaya yang ada saat ini di Mentawai, karena masing-masing budaya punya keunikan tersendiri serta kelebihannya.


“Meski begitu, kita juga tetap mendengar apa kata Dokter atau perawat, misalnya cuci tangan sebelum makan, anak-anak sebelum tidur sikat gigi, itu juga penting. Gedung ini (puskesmas) tidak ada gunanya kalau manusianya tidak patuh, kalau manusianya tidak mau berobat,” katanya.


Selain itu, Yudas juga menyampaikan agar ada Uma di Simatalu, sebab saat ini uma yang sering ditemukan hanya di Desa Madobag (Sarereiket) lagi, uma merupakan tempat membangun peradaban, “ masa di sini tidak ada uma, berkunjungvdi Sarereiket masih ada umu disana, di perkampungan itu, karena budaya yang tinggal saat ini hanya di Simatalu dan Sarereiket,” ungkapnya. (Suntoro)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bupati Mentawai Resmikan Puskesmas Simatalu, Ini Katanya

Terkini

iklan2

Iklan