Bangunan Puskesmas Bernuansa Rumah Adat Mentawai (Uma) segera difungsikan |
SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Mentawai segera gunakan 3
Puskesmas baru, dengan disain bangunan bernuasa Uma Mentawai yang ada di tiga
lokasi, yaitu Puskesmas Sarereiket, Puskesmas Puskesmas Sikappona, dan
Puskesmas Simatalu..
Penggunaan
3 Puskesmaas ini akan dimulai pada awal Februari 2019 mendatang, dan saat ini
pihak Dinkes sedang menyiapkan tenaga medis, termasuk penunjukkan kepala
Puskesmas tersebut, dan penempatan seorang dokter umum untuk tiap puskesmas.
“Paling
lama awal Februari sudah jalan semuanya, kita sedang menyusun manajemennya,
paling tidak akhir Januari ini kita sudah tunjuk siapa Kepala puskesmasnya,
mungkin kita nanti peresmiannya bisa menyusul, tapi untuk operasionalnya per 1
Febrauuari sudah jalan,” kata Lahmuddin Siregar Kepala Dinkes Mentawai, saat
ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (22/1)
Ia
menambahkan, jika 3 puskesmas tersebut sudah beroperasi, maka saat ini ada 15
puskesmas di tambah 1 Depo Farmasi, sehingga semua ada 16 Unit Pelayanan Teknis
(UPT) di seluruh Kepulauan Mentawai.
Sementara
Rumah Sakit Umum sudah ada 1 dan Rumah Sakit pratama masih dalam proses pengerjaan
saat ini. Menurut Lahmuddin untuk pemerataan sarana Kesehatan sudah mulai
terpenuhi, terutama di Pulau Sipora sudah mulai terakses baik, begitu juga
Pulau Siberut dan Sikakap..
Saat
ini pihaknya sedang melakukan peninjauan terhadap puskesmas - puskesmas yang
ada di Mentawai guna melakukan evaluasi peningkatan kinerja anggota untuk
menyamakan persepsi melakukan review kekurangan serta kelemahan - kelemahan
dalam melaksanakan pelayanan di setiap puskesmas.
“Tahun
2019 ini sebenarnya kita sudah melakukan penguatan pelayanan, karena kan
petugas sudah ada, penguatan pelayanan kan bisa dari kapasitas sarana dan
prasarananya, itu bisa kita harapkan dan bisa terwujud,” lanjut Lahmuddin.
Ia
juga mengajak kepada petugas kesehatan untuk membangun komitmen, baik hubungan
dengan masyarakat, Kepala Desa, bahkan semua stakeholder untuk saling bekerja
sama, karena menurutnya setiap pekerjaan tidak bisa dilakukan sendiri -
sendiri, terutama pelayanan kesehatan harus dilakukan secara jemput bola, guna mencapai tujuan untuk
masyarakat sehat, dan tidak selalu menunggu di puskesmas, tetapi juga harus
turun ke masyarakat. (Suntoro)