SASARAINAFM.COM,
MUNTEI- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga (Disparpora) kembali menggelar Festival Pesona Mentawai
(FPM) yang ke tiga kalinya.
FPM
2018 kali ini dipusatkan di Kecamatan Siberut Selatan di 3 lokasi berbeda yakni
di Desa Maileppet, Desa Muara Siberut
dan Desa Muntei .
Dalam
pagelaran budaya bergengsi di Bumi Sikerei itu menampilkan beragam Lomba dan
atraksi budaya menarik. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian masyarakat
dan pengunjung dalam FPM 2018 yakni karnaval pakaian tradisional Mentawai..
Karnaval
pakaian tradisional Mentawai yang start dari Desa Maileppet dan finis di Desa
Muntei itu diikuti 600 peserta dengan berpakaian khas Bumi Sikerei.
Bupati
Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet berkomitmen selain mempromosikan keindahan
alam pariwisata Mentawai, dalam
penyelenggaraan kegiatan FPM mampu mempromosikan kebudayaan Mentawai yang
nantinya bisa menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara untuk
bertandang di Bumi Sikerei.
"budaya
kita unik, budaya kita ada, jadi melalui kegiatan ini kita bisa menunjukkan,
inilah budaya Mentawai. Kita juga berharap kegiatan ini mampu menarik wisatawan
lokal maupun mancanegara untuk bisa datang ke sini" ujarnya saat membuka
FPM 2018 dilapangan bola Desa Muntei Kecamatan Siberut Selatan Kamis, (1/11/).
Yudas
mengajak masyarakat dan generasi muda agar peduli dan tidak melupakan kesenian
dan budaya daerah, sehingga tidak tersisih seni dan budaya asing..
Orang
nomor satu di Bumi Sikerei itu juga mengatakan, jika tidak dilestarikan maka
kesenian dan kebudayaan Mentawai akan hilang digantikan seni dan budaya asing,
sehingga nantinya generasi muda tidak lagi mengenal jati diri daerah atau
kampung halamannya.
“generasi
muda harus cinta dan peduli melestarikan
kesenian dan budaya daerahnya, sehingga tidak hilang atau tersisih, karena seni
dan budaya asing” ajaknya.
Bupati
berharap, masyarakat Mentawai harus mampu menjadikan seni dan budaya daerahnya,
menjadi salah satu potensi mendukung keberhasilan pembangunan daerah..
Bupati
Yudas juga mengimbau masyarakat Mentawai tidak hanya peduli mengagumi kesenian
dan budayanya, namun harus bertanggung jawab untuk ikut melestarikannya supaya
tetap menjadi warisan bagi generasi muda dan jati diri daerah .
Ke
depan dirinya juga akan membenahi proses pelaksanaan, sehingga dapat menarik
perhatian masyarakat baik dari Mentawai maupun dari luar Mentawai bahkan
wisatawan mancanegara. Sehingga dapat menimbulkan multiplayer effect kepada
masyarakat dengan adanya kegiatan tersebut.
Sementara
itu Desti Seminora Kepala Disparpora
Mentawai mengatakan, karnaval pakaian tradisional Mentawai ini merupakan
kegiatan pengembangann dan promosi kesenian dan budaya daerah Bumi Sikerei.
Dijelaskannya
bahwa dalam kegiatan FPM 2018 selain menampilkan karnaval pakaian tradisional
Mentawai, juga menggelar beberapa lomba dilokasi yang berbeda yakni Lomba Panahan, Lomba kreasi manai, Lomba
kampung bersih, lomba foto iven, lomba turu' laggai kategori usia anak sekolah,
lomba miniatur Uma, lomba selaju sampan, lomba cipta lagu kategori anak,
seminar budaya, peragaan busana pakaian adat tradisional Mentawai, pameran,
proses memasak khas Mentawai dan atraksi tato Mentawai yang menjadi tawaran
paket bagi pelaku usaha. (Nbl)