SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT — Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake mengajak seluruh
elemen masyarakat Mentawai untuk bersama mendukung program kesehatan dan menyampaikan
pesan kesehatan kepada seluruh masyarakat itu sendiri.
Hal
itu ia katakan kepada wartawan usai mencanangkan beberapa gerakan kesehatan
diantaranya Mentawai Anti Stunting (Mas) dan Gizi Buruk Peduli Anak (Mas Gibur
Dua) dan Tetangga dan Keluarga Peduli Ibu Hamil Resiko Tinggi (Terali Hati) dan
Sipusuruket, pada Kamis (18/10) Di Desa Matobe, Kecamatan Sipora Selatan..
"
Masyarakat harus diberikan pemahaman tentang kesehatan tidak hanya Ibu tetapi
bapak bapak juga. Yang memberikan pemahaman bukan hanya tenaga kesehatan saja
kalau bisa para tokoh agama saat menyampaikan arahan di rumah ibadah, dikaitkan
dengan kesehatan misalnya peduli kebersihan, " paparnya.
Ia
mengakui bahwa kondisi kesehatan di Mentawai masih jauh dari apa yang
diharapkan, hal tersebut disebabkan oleh faktor lemahnya ekonomi sebagian
masyarakat sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi, disamping itu masih
banyak masyarakat yang dinilai kurang peduli terhadap kesehatan dan kebersihan
lingkungan..
"kadang-kadang
disisi makan terpenuhi, tetapi kurang paham melakukan pola makan yang sehat,
kemudian dalam satu keluarga ada yang merokok, jadi harus diberikan pemahaman
kepada masyarakat kontribusi apa yang paling tinggi menyebabkan Stunting, hal
ini harus disampaikan, " paparnya.
Stunting
itu sendiri merupakan kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan lebih
rendah dari usianya, hal itu disebabkan oleh faktor pola makan sejak dalam
kandungan hingga diketahui saat berusia 2 tahun. Disamping terlambatnya
pertumbuhan tinggi badan juga mengakibatkan lambat perkembangan otak anak.
Kegiatan
tersebut dihadiri Kadinkes Sumbar Merry Yuliesday, Ketua IDI Sumbar Pom Harry
Satria, Kadinkes Mentawai Lahmuddin Siregar, Kadis Kominfo Mentawai Joni Anwar,
Camat Sipora Selatan, Kades Matobe dan jajaran staf Dinkes Mentawai serta
masyarakat setempat. (Red)