Iklan

Seorang Warga Positif PDP. Kadis Kesehatan Mentawai Minta Masyarakat Tidak Panik dan Takut

Kamis, 09 April 2020, April 09, 2020 WIB Last Updated 2020-04-09T16:57:46Z
Team Medis saat melakukan penjemputan di rumah pasien.

SASARAINAFM.COM | TUAPEIJAT- Seorang warga Pogari, Desa Goiso Oinan, Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai dinyatakan sebagai Pasien Dalam Penanganan (PDP) dimana sebelumnya sebagai Orang Dalam Pantauan (ODP) sejak tiba di Mentawai 27 Maret 2020.

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Mentawai, sekaligus juru bicara tim Gugus Tugas, Lahmuddin Siregar mengatakan bahwa pasien tersebut dinyatakan PDP karena sudah dilakukan rapid test sebanyak dua kali dan hasilnya positif.

"Betul, waktu kita melakukan tes dengan rapid test sebanyak dua kali hasilnya positif , dan kita akan melakukan tes swab lagi guna mendapatkan hasil yang akurat," katanya saat dihubungi melalui WA, Rabu, (8/4/2020).

Lebih lanjut ia katakan bahwa untuk melakukan tes swab pasien akan dirujuk di Padang, setelah dilakukan tes swab maka akan terlihat apakah pasien benar-benar positif virus corona atau tidak.

Lahmudin menjelaskan, pasien PDP adalah  seorang mahasiswi  dengam Kode 324.I. Dia tercatat melakukan perjalanan dari Jakarta - Padang dan ke Mentawai dengan  transportasi laut pada tanggal 27 Maret 2020 telah dicatat sebagai ODP dengan keluhan batuk dan isolasi di rumah selama 14 Hari, namun sebelum masa isolasi di rumah berakhir pihak Kesehatan melakukan rapid test dan hasilnya positif.

"Sebagai Pasien dengan hasil rapid test positif belum tentu  positif terinfeksi COVID-19, maka untuk memastikan direncanakan untuk klarifikasi dengan Tes PCR  atau test swab," ungkap Lahmuddin.

Untuk diketahui bahwa Rapid test ini adalah metode skrining awal dengan sampel darah untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

"Rapid test hanyalah sebagai  skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa pasti infeksi virus Corona atau COVID-19," katanya.

Lahmuddin berharap agar hasil rapid test  positif ini, jangan sampai masyarakat panik dan takut, sebab menurunnya antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan COVID-19.

"Untuk diketahui juga bahwa coronavirus memiliki 4 genus yaitu alfa, beta, gamma dan delta coronavirus dan yg menginfeksi manusia adalah genus alfa dan beta," ungkapnya.

Orang yang hasil rapid test-nya positif perlu melakukan pemeriksaan Swab bisa melalui lendir hidung atau tenggorokan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona.

"Tes PCR inilah yang akan memastikan apakah seseorang positif terinfeksi  Corona atau tidak," Ujarnya.
Saat ini kondisi pasien dalam keadaan sedang dirawat atau diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah  (RSUD) Mentawai dengan kondisi baik dan tidak menggunakan alat bantu pernapasan atau oksigen. (Str)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Seorang Warga Positif PDP. Kadis Kesehatan Mentawai Minta Masyarakat Tidak Panik dan Takut

Terkini

iklan2

Iklan