Iklan

Cerita Ruibak Samangilailai " Sang Pengumpul Rotan Manau" dari Tuapeijat

Kamis, 25 Juli 2019, Juli 25, 2019 WIB Last Updated 2019-07-25T06:54:43Z
Ruibak Samangilailai saat mengumpulkan batang-batan rotan manau di halaman rumahnya 

SASARAINAFM.COM │TUAPEIJAT – Rotan Manau yang dikenal dengan nama lain Calamus Manan, banyak tumbuh secara alami  di Sumatera dan Kalimantan, begitu pula di hutan Kepulauan Mentawai. Tanaman rotan manau yang mempunyai ciri-ciri berdiameter 2-5 cm, beruas panjang, tidak berongga, dilindungi oleh duri yang panjang, keras, dan tajam ini seperti kebanyakan pohon rotan lainnya sering dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan dan perangkat rumah tangga seperti meja, kursi, dan tempat tidur..   
  
Pohon rotan manau yang menurut catatan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki   jenis  Arecaceae  ini banyak tumbuh liar di kawasan hutan, termasuk di kawasan hutan di Kepulauan Mentawai. Sebut saja seperti di kawasan hutan di desa Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara, tepatnya kawasan hutan di belakang Pesatren Tuapeijat KM. 7, tumbuhan ini sangat mudah dijumpai.  

Salah seorang pengumpul rotan manau di Tuapeijat, Ruibak Samangilailai ( 48 ) merasa terbantu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluargnya  dengan hasil sampingan sebagai pengumpul batang rotan manau itu. Ruibak  menuturkan, dari hutan di belakang pesantren di Tuapejat KM.7 dia bisa mengumpulkan sebanyak 100 batang rotan manau dalam tiga hari, kemudian setelah melalui proses pensortiran batang-batang rotan manau yang telah dipilih itu ia letakkan dijalan dan nanti akan dibeli oleh seorang agen pengumpul rotan di Tuapeijat..

"Seluruh batang Manau yang sudah diambil kita pilih yang bagus, terus kita letakkan saja dijalan, nanti ada agen yang datang untuk diukur  dan dibeli, “ Tuturnya kepada reporter Sasarainafm.com saat disambangi di rumahnya Gang Pesantren Km 07 Tuapeijat, Kamis (25/7) .

Sementara  Sihombing (50 ) salah seorang agen rotan manau di Tuapeijat mengatakan harga rotan manau yang dia beli dari para pengumpul bervariasi, tergantung dari kualitas dan ukurannya.

“ Ya variasilah harganya, menurut kualitas dan ukurannya, kalau yang besar  bisa Rp. 7000, ukuran menengah Rp. 4000 dan yang kecil Rp. 3000,” Ujarnya

Sihombing menyebutkan, rotan manau yang dia beli dari para pengumpul dari Tuapeijat itu selanjutnya akan disortir kembali, kemudian diikat dan diangkut ke pihak agen besar di kota Padang dengan menggunakan kapal laut.

“ ya kalau agen di Padang biasanya manau kita ini dijadikan bahan-bahan rumah tangga, seperti kursi, tempat tidur dan meubel lain-lainlah, “ Pungkas  Sihombing

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Cerita Ruibak Samangilailai " Sang Pengumpul Rotan Manau" dari Tuapeijat

Terkini

iklan2

Iklan