Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake |
SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT – Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake menegaskan potensi
kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten kepulauan Mentawai seharusnya mampu
mendongkrak ekonomi masyarakat untuk terlepas dan jauh dari kemiskinan.
"alam
kita kaya, tidak pantas masyarakat Mentawai itu miskin. Cuma kita hanya jadi
penonton dengan tidak mampu menjadi pelaku usaha" Ujar Wabup Kortanius
pada acara Sidang Sinode Kerja Gereja
Kristen Protestan di Mentawai (GKPM) di Gedung GKPM Jemaat Mandiri Tuapeijat
Selasa, (23/4)..
Ia
mengatakan, pergerakan ekonomi dipengaruhi oleh tumbuh kembangnya pelaku usaha.
Semakin tinggi dan banyak pelaku usaha di suatu daerah, maka dinamika ekonomi
daerah juga akan semakin cepat dan samakin maju.
"suatu
daerah itu maju dipengaruhi oleh berkembangnya pelaku usaha " ujarnya.
Pertumbuhan
ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan
tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu.
Ia
mengharapkan, dengan menggunakan sumber
daya alam yang ada, mampu menginventarisir potensi sumber daya alam untuk merancang dan membangun perekonomian
daerah.
Lebih
lanjut ia menuturkan, terlebih dalam era digital saat ini, untuk dapat sukses
dalam usaha tidak harus memIliki aset ataupun modal yang besar, tetapi bertumpu
pada kemampuan dan jaringan yang dimiliki pengusaha tersebut..
Kortanius
mengajak agar semua masyarakat memiliki antusiasme yang tinggi terhadap dunia
usaha, agar Mentawai dapat bergerak dari sisi ekonominya.
"jadi
kalau buka usaha tak perlu modal banyak, cukup posting dagangannya di media
sosial, kita sekarang kan sudah di zaman modern" ujarnya.
Orang
nomor dua di Kepulauan Mentawai itu mengatakan, dengan semakin terbukanya akses
bagi masyarakat, seperti jalan dan jaringan internet, masyarakat bisa menjadi pelaku usaha dengan
menjual hasil pertanian bagi petani dan menjual hasil laut bagi nelayan serta
mampu bersaing dengan pelaku usaha dari luar Mentawai.
"dengan
adanya akses saat ini, masyarakat bisa menjadi pelaku usaha secara langsung dan bebas menjual hasil
pertanian dan perikanan dan tidak menjadi penonton " pungkasnya. (Nbl)