SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT – Tidak seperti daerah lain di Sumatera Barat yang telah melaksanakan
ujian nasional dengan berbasis komputer.. Para siswa kelas 9 Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten kepulauan Mentawai masih menggunakan sarana
kertas dan pensil untuk melaksanakan Ujian Nasional yang digelar secara
serempak pada Senin, (22/4)
Kepala
Sekolah SMP Negeri 2 Sipora, Advenrinus Samaloisa mengatakan, dengan masih
menggunakan sarana kertas dan pensil itu, maka pelaksanaan UN di Mentawai harus
menunggu selesainya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di daerah lain yang
telah dimulai, “ Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) atau ujian secara manual
kita laksanakan agak mundur yaitu jam 10.30 Wib, ini menunggu pelaksanaan UNBK
yang dilakukan daerah lain di luar Mentawai, “ Ujar Advenrinus di Tuapejat..
Menurut
dia, pelaksanaan UNKP di Mentawai sudah sesuai dengan Prosedur Operasional
Standar (POS) UN tahun ajaran 2018/2019, yaitu pelaksanaannya sesudah ujian
UNBK yang dimulai pada pukul 07.30 Wib.
Disebutkan,
sesuai dengan peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor
0047/P/BSNP/XI/2018, bahwa pelaksanaan UN serentak di seluruh Indonesia
mengikuti POS UN tahun ajaran 2018/2019. “Kalau untuk UNBK, mereka ada tiga sesi,
itu sampai sore pukul 16.00 WIIB, tapi kalau untuk UNKP hanya sampai pukul
12.30 WIB,” ujar Advenrinus.
Untuk
UN SMP di Sipora Utara ada tiga sekolah yang bergabung yaitu, SMP Santo Petrus
(swasta), SMP Cahaya Bangsa (swasta) dan tuan rumah SMPN 2 Sipora. UN
berlangsung selama empat hari mulai Senin (22/4) sampai Kamis (25/4/219),
dengan peserta UN SMPN 2 Sipora sebanyak 163 siswa laki-laki 72 dan perempuan
91 orang, SMP Cahaya Bangsa 20 orang laki-laki 11 dan perempuan 9 orang,
sedangkan SMP Santo Petrus 19 siswa laki-laki 14 dan perempuan 5 orang.
Sementara
mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia 50 soal, Matematika 40
soal, Bahasa Inggris 50 soal dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 40 soal. (Suntoro)