SASARAINAFM.COM,
TUAPEJAT — Tak ubahnya dengan penduduk asli daerah pedalaman lainnya di Dunia,
Panah atau dalam bahasa Mentawai disebut Rou-rou merupakan senjata bagi
masyarakat Mentawai untuk berburu hewan buruan di dalam hutan serta menjadi
perisai dalam melawan musuh, namun memiliki ciri khas tersendiri, berbeda dari
daerah lainnya.
Busur
Rou-rou Mentawai yang terbuat dari batang pohon poula (pohon aren-red) yang
ditarik dengan iktek (tali-red) yang terbuat dari kulit kayu yang dalam bahasa
Mentawai disebut pohon koka memiliki ketahanan yang cukup lama. .
Aman
lauk-lauk salah seorang pemanah dari suku pedalaman Mentawai mengatakan busur
Mentawai memiliki panjang 2 meter ukuran dewasa, sedangkan talinya sampai 1,5
meter, namun ukuran tersebut bisa saja berbeda dengan yang lain sesuai selera
pemanah sendiri.
"Kalau
ukuran sebenarnya tergantung selera dari masing-masing pemanah, namun biasanya
unkuran yang dipakai pemanah itu dua meter, " terang Kepala Bidang Promosi
dan Pemasaran Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Mentawai
Matheus Samalinggai kepada sasarainafm.com saat mendampingi aman lauk-lauk,
pada kamis (01/11) di Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan.
Silogui
(anak panah) sendiri terbuat dari totoan (pelapah sejenis pohon duri-red)
ukurannya juga tergantung selera pemanah disesuaikan dengan ukuran busur, bisa
saja satu meter atau lebih. Sedangkan anak panahnya terbuat dari kayu pilihan
masyarakat setempat menyebut kayu Laek-laek. Anak panah sendiri memiliki dua
versi satu runcing digunakan menyasar buruan moyet dan satu lagi tunung anak
panah berbentuk kartu as yang diraut tajam untuk memanah babi..
Peracik
Racun Panah Dianjurkan Berpuasa
Racun
panah Mentawai terkenal ampuh bisah melumpuhkan buruan dalam hitungan menit,
racun ini dibuat dari bahan-bahan alami tanpa bahan kimia atau campuran zat
lainnya, bahannya mulai dari yang manis, pahit, hingga pedas antara lain air
tebu, akar tuba, lengkuas, arang kayu bekas asapan tungku dapur dan cabe rawit.
"Bahannya
semua alami tanpa bahan kimia dan banyak di Mentawai dan gampang dicari.
Bahannya diparut halus dan diulek hingga halus, kemudian diperas hingga
mengeluarkan sari patinya, nanti sari patinya dioles pada ujung anak panah,
" papar Matheus menjelaskan kata aman lauk-lauk.
Setelah
panah dioleskan racun, lalu dijemur hingga kering, kemudian dioles lagi dan
dijemur lagi begitu seterusnya, semakin sering dilakukan, maka semakin tinggi
pula kadar racun diujung panah tersebut..
"Selama
proses peracikan racun, peracik harus konsentrasi dan anjurkan untuk berpuasa
tidak makan dan tidak minum serta diiringi nyanyian Mentawai, " tuturnya.
Otcai Hasil Buruan Dibagi-bagi Ke Sesama Keluarga.
Otcai
istilah bagi masyarakat setempat yaitu membagi-bagikan daging hasil buruan ke
sesama keluarga, dimana pembagian tersebut dilakukan secara adil agar tidak
terjadi cemburu sosial.
Berburu
pun dilakukan oleh sekelompok laki-laki dewasa secara bersama-sama dalam satu
suku yang dikomandoi oleh sikebbukat orang yang dituakan dan berpengalaman
dalam perburuan.
Sama
halnya dengan meracik omai para pemburu dianjurkan berpuasa selam berburu
sampai hasil buruan didapatkan. Sebelum berburu laki-laki yang sudah
berkeluarga juga dianjurkan untuk tidak berhubungan badan dengan istri..
"Ini
kan kepercayaan masyarakat Mentawai sebelum berburu ada pantangan atau kei-kei
yang tidak boleh dilanggar dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan selam berburu, hewan buruannya antara lain rusa, babi, monyet dan
burung," kata Matheus.
Panahan
Diperlombakan Pada Ajang FPM 2018
Lomba
panahan kembali digelar pada ajang Festival Pesona Mentawai (FPM) Tahun 2018
yang diselenggarakan selama 4 hari mulai Kamis-minggu (1-4/11) di Kecamatan
Siberut Selatan, hal tersebut untuk mempromosikan budaya Mentawai sekaligus
mempertahankan tradisi Mentawai.
"Ada
beberapa kegiatan dalam FPM 2018 salah satunya adalah lomba panahan. Tujuan
kita untuk mempromosikan ke luar daerah bahwa panahan tradisional ada di
Mentawai, " ujar Matheus.
Ia
menyebutkan masyarakat sangat antusias dalam mengikuti perlombaan berbagai
khususnya panahan sampai hari pembukaan acara pendaftaran peserta masih dibuka,
puluhan peserta telah mendaftar baik
tingkat dewasa, maupun tingkat anak-anak.
"Tingkat
dewasa lombanya digelar dilapangan bola Desa Muntei dengan jarak target
lingkaran kurang lebih sejauh 25 meter, sedangkan tingkat anak-anak
dilaksanakan di lapangan yang sama, namun jarak sasarannya lebih dekat dan
hanya menggunakan busur dan panah yang
berbahan bambu, " paparnya. (Red)