![]() |
Pertemuan Wakil Bupati Mentawai, Jakop Saguruk dengan investor dari Malaysia |
Rencana pengembangan proyek tersebut telah dibahas oleh Pemerintah Kabupaten Mentawai dengan para investor, pada Senin (26/5) lalu.
Seperti dikutip alito.id, Wakil Bupati Jakop Saguruk saat menggelar pertemuan dengan investor asal negeri jiran itu mengatakan, pemerintah sejatinya membuka ruang pada investor yang serius untuk berinvestasi.
Bahkan, ia meminta, selama proses pengembangan proyek, para investor diminta untuk berkantor langsung di Mentawai.
“Kalau serius, jangan hanya bahas soal investasi. Bangun kantor di sini agar kita tahu ini sungguh-sungguh.”
“Kita welcome untuk semua investor, apalagi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PAD,” katanya.
Proyek carbon credit ini sebut Jakop emiliki potensi besar karena hutan mangrove Mentawai menghasilkan karbon berkualitas tinggi.
Selain aspek lingkungan, proyek ini juga diharapkan mampu memberdayakan masyarakat lokal melalui pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta peningkatan sektor perikanan dan pertanian.
Di sisi lain, Jakop juga menekankan bahwa proyek ini harus melibatkan masyarakat secara aktif. Pemerintah desa diminta berperan dalam sosialisasi pentingnya menjaga hutan mangrove.
Bahkan, pemilik kawasan mangrove nantinya akan diberikan sertifikat dan dilakukan penilaian rutin sebagai dasar perhitungan kredit karbon yang dihasilkan.
“Sertifikat ini jadi bukti komitmen mereka menjaga mangrove. Kalau tidak dijaga, karbon bisa nol. Jadi ini harus jangka panjang, dan ada tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Saat ini, proyek tersebut tengah menunggu surat dukungan dari kepala daerah. Setelah situ akan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU bersama investor, sebelum masuk ke tahap penilaian lapangan dan pelaksanaan proyek.
Pemkab Mentawai berharap proyek ini menjadi langkah nyata dalam menjaga lingkungan sekaligus membuka jalan baru bagi kesejahteraan masyarakat melalui investasi karbon hijau yang berkelanjutan. [*]