Foto Ilustrasi : Panen Cengkeh
SASARAINAFM.COM | SIKABALUAN - Musim Panen, petani cengkeh Mentawai berharap cuaca bersahabat. Sempat mengalami gagal panen pada bulan September dan Oktober lalu, petani cengkeh berharap agar kondisi cuaca di tahun depan bisa bersahabat.
Dengan harapan, cuaca atau pergantian musim sesuai siklus. Dengan demikian, tanaman cengkeh yang menjadi komoditi Desa Sikabaluan-Bose bisa panen sesuai harapan petani.
Salah seorang petani di dusun Bose, mengungkapkan pada Oktober lalu, tanaman cengkehnya mengalami gagal panen hingga 50 persen.
Kondisi ini disebabkan lantaran musim hujan yang sangat panjang sehingga pengaruh pada kandungan air dalam tanaman cengkeh terlalu tinggi.
“Kalau kandungan air hujan terlalu tinggi, tidak bisa sempurna, buahnya juga busuk. Dan hasilnya tidak maksimal,”. Tutur Laika, Rabu (28/12/2022)
“Bukan saya saja yang mengalami kerugian, tapi hampir semua dari ratusan petani cengkeh di Dusun saya mengalami hal yang sama,”. Tutur Laika
Bulan dua tahun 2023 mendatang, ia dan beberapa petani akan memasuki masa tanam. Didi berharap dengan agar siklus musim hujan kemarau dan lainnya bisa terencana seperti biasanya.
“Ada sedikit kekhawatiran, tapi melihat hujan sudah mulai turun sesuai musim kami optimis dan semoga tidak terjadi hujan berkepanjangan,” tandasnya.
Saat ini harga cengkeh di Sikabaluan cukup tinggi. Cengkeh kering yang sebelumnya hanya berada di bawah Rp 90 ribu, kini naik menjadi Rp 100 ribu. Dia pun berharap harga ini bisa tetap stabil.
"Saat cuaca bersahabat proses pengeringan dengan sinar matahari yang baik maka cengkeh akan lebih baik juga". Tambahnya. (Wnr)