Kantor Disparpora Mentawai |
SASARAINAFM.COM I TUAPEJAT - Sektor Pariwisata di kabupaten Kepulauan Mentawai kembali menguat pasca dilanda pandemi covid-19 sejak 2020 lalu.
Kepala dinas Pariwisata, pemuda, dan olahraga kabupaten kepulauan Mentawai, Joni Anwar, mengatakan bahwa hingga akhir juli 2022 Pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten Kepulauan Mentawai yang bersumber dari retribusi surfing pada akhir Juli 2022 berhasil mencapai Rp, 2.972.100.000 dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 2.969 orang dan wisatawan Nusantara 31 orang.
Sementara target PAD dari retribusi surfing tahun 2022 ditargetkan sebanyak Rp,3,8 Miliar.
Perbedaan capaian retribusi sejak dilanda pandemi covid-19 2020 lalu cukup signifikan. Tahun 2021, PAD retribusi surfing di Bumi Sikerei hanya Rp,858.700.000 dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 854 orang dan wisatawan Nusantara 47 orang.
Tahun 2020, retribusi surfing sangat terdampak sehingga hanya mencapai Rp,122.680.000 dengan jumlah wisatawan mancanegara 1.225 orang, wisatawan Nusantara 18 orang.
Sebelumnya, tahun 2019, PAD surfing mencapai Rp,7.092.400.000, jumlah wisatawan mancanegara 7.089 orang dan wisatawan Nusantara 34 orang.
Tahun 2018, puncak pendapatan PAD surfing mencapai Rp,8.182.100.000 dengan kunjungan wisatawan mancanegara 8.177 orang dan wisatawan Nusantara 51 orang.
Tahun 2017, PAD surfing sebesar Rp, 7.044.900.000, kunjungan wisatawan mancanegara 7.041 orang dan wisatawan Nusantara 29 orang.
Tahun 2016, PAD surfing hanya Rp, 2.062.200.000, kunjungan wisatawan mancanegara 2.061 orang dan wisatawan Nusantara 12 orang.
Joni menyampaikan sejak dibukanya lockdown tahun 2022, pada Februari dan maret mulai terlihat kunjungan wisatawan mancanegara.
"Puncaknya, terlihat usai hari raya idul Fitri, sekira Minggu kedua Mei 2022. Wisatawan mancanegara tersebut berasal dari Australia, Brazil, Italia, Amerika, Jerman, Belanda, Scotlandia, Irlandia, Swedia, dan negara lainnya.Wisatawan mancanegara yang berkunjung saat awal pandemi Covid-19 tahun 2020 hingga 2021, merupakan traveler yang terkurung di Indonesia dan tidak bisa kembali ke negaranya, karena adanya kebijakan lockdown,"tutur Joni di runag kerjanya.
Tahun depan, pihak pariwisata berencana menggelar event-event nasional, seperti festival pesona Mentawai dan kontes surfing jika angggarannya tersedia.
Selain itu, event internasional seperti indigenous event, mempertemukan suku asli pedalaman Siberut dengan wisawatan mancanegara untuk minat khusus lainnya seperti budaya, tracking, diving, dan snorkeling. (KS)