Ilustrasi
SASARAINAFM.COM │Tuapejat - Mayoritas proses pembelajaran anak didik di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada semester genap 2021 digelar dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Di tengah pandemi covid-19, pembelajaran secara daring dan luring menjadi pilihan yang aman bagi tenaga didik yang rentan terpapar virus Corona.
Berdasarkan data yang ada, dari 32 SMP Negeri dan Swasta di Mentawai, hanya 8 SMP yang baru menjalankan proses belajar mengajar secara tatap muka.
Jumeisri Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan sesuai surat edaran Bupati dan surat edaran Dinas Pendidikan Kebudayaan bagi Sekolah yang sudah siap dan memenuhi persyaratan protokol kesehatan yang ditentukan.
"Kita baru merekomendasikan delapan SMP untuk PTM. Selebihnya sudah ada yang mengajukan permohonan, ada yang masih dalam proses, dan yang lainnya ada yang belum mengajukan proses PTM," tutur Jumeisri di ruang kerjanya, Senin (1/3/2021).
Meski demikian, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka hanya direkomendasikan bagi pelajar kelas tiga SMP.
"Siswa kelas satu dan dua SMP masih PJJ. Hanya kelas tiga SMP yang melakukan PTM, karena pembelajaran kurang efektif jika hanya dengan PJJ,"imbuhnya.
Alasannya, tutur Jumeisri, pelajar kelas tiga SMP akan mengikuti ujian kelulusan sehingga perlu dioptimalkan proses belajar mengajarnya.
Saat ini, proses belajar tatap muka bagi kelas satu dan dua SMP belum direkomendasikan hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
" Ke depan kita lihat perkembangan situasi Covid-19 ini. Jika mulai membaik, surat edaran kita evaluasi kembali dan kita berikan izin pembelajarn tatap muka bagi kelas satu dan dua SMP,"pungkasnya.(KS)