SASARAINAFM.COM │ MANADO –Akibat pandemi Covid-19,pada triwulan III 2020,pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara terkontraksi sebesar 1,83 persen di hampir seluruh sektor. Namun demikian, terdapat beberapa sektor yang tumbuh positif seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan yang menyumbang PDRB Sulawesi Utara sebesar 21,7 persen.
“Masa pandemi ini membuat perekonomian nasional dan daerah turun cukup signifikan. Namun, sektor pertanian adalah salah satu sektor yang membantu pertumbuhan perekonomian, terutama pada tanaman kelapa. Secara nasional, Sulawesi Utara adalah penyumbang nomor dua produksi kelapa sebesar 9,39 persen. Maka, dirasa sangat tepat sekali jika Sulawesi Utara fokus pada pengembangan kelapa agar perekonomian di daerah ini terus tumbuh,” jelas Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas Slamet Soedarsono dalam Dialog Kemitraan Multi-Pihak “Komoditi Kelapa untuk Pemulihan Ekonomi Sulawesi Utara: Peningkatan Produksi dan Hilirisasi dan Pemasaran”, di Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma), Kabupaten Minahasa Utara, Kamis (19/11).
Agenda ini menjadi bagian rangkaian Kunjungan Kerja Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas untuk Menyiapkan Transformasi Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara berlangsung pada 16-19 November 2020.
Lebih lanjut, Deputi Slamet mengatakan kolaborasi dan sinergi melalui kemitraan multi-pihaksangat penting untuk menjawab permasalahan peningkatan produksi dan hilirisasisekaligus menjadi salah satu strategi mencapaiTujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), terutama dalam hal menjembatani seluruh pemangku kepentingan dari berbagai keahlian, pengalaman, teknologi, dan pendanaan.
“Kementerian PPN/Bappenas menjembatani upaya mencari solusi bagi seluruh stakeholders sebagai perwujudan fungsi clearinghouse. Kami mendorong agar dialog hari ini, bersama instansi di tingkat pusat maupun daerah, dapat menghasilkan rencana tindak lanjut yang konkret, bersama-sama meningkatkan kecerdasan eksekusi sehingga hasilnya nanti tidak hanya meningkatkan produksi kelapa, tetapi juga dapat menyejahterakan petani kelapa,” jelas Deputi Slamet.
Sebelum memulai dialog, Deputi Slamet didampingi Kepala Balit Palma Ismail Maskromo melihat langsung varietas unggul tanaman kelapa, metode pembibitan, dan contoh pengolahan kelapa dengan menggunakan teknologi tepat gunadi Laboratorium Teknologi Kultur Embrio Kelapa Kopyor, Laboratorium Terpadu Hama dan Penyakit Balai Penelitian Tanaman Palma, Unit Pengolahan Gula Kelapa, serta Unit Pengolahan Buah Kelapa.
“Sebelum memulai dialog, kami melihat langsung pengembangan kultur embrio untuk meningkatkan produktivitas kelapa serta pengembangan produk olahan kelapa, antara lain gula kelapa, Virgin Coconut Oil, olahan kue, dan lainnya. Kita harus terus kembangkan produk-produk ini agar semakin bertambah nilainya dan semakin menguntungkan masyarakat,” pungkas Deputi Slamet.(dio)