Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Safrizal ZA
SASARAINAFM.COM I Jakarta –
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Safrizal ZA yang juga selaku
Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid – 19 mengatakan sejauh ini tahapan
Pilkada di tengah pandemi Covid-19 sampai saat ini relatif kondusif dan
terkendali. Ia juga menyampaikan bahwa Pilkada ada mekanisme tersendiri.
“ Ada KPU,
Bawaslu, DKPP. Ada pengambil keputusan politik DPR RI (Komisi II) dan
Pemerintah, posisi pemerintah memberikan dukungan, bantuan dan fasilitasi.
Dimasa pandemi Covid-19 mekanismenya melalui Protokol Kesehatan Covid-19 yang
tertuang dalam PKPU Nomor 13 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota Serentak Lanjutan dalam Kondisi Bencana Non Alam Corona Virus Disease 2019
(Covid-19)”, hal tersebut dia sampaikan di Kantor Pusat Kemendagri, Selasa
(17/11/2020).
Lebih lanjut,
Safrizal mengatakan Kemendagri dalam hal ini terus secara intens melakukan
monitoring dan evaluasi setiap tahapan Pilkada melalui Rakor yang melibatkan
Kementerian/Lembaga terkait, penyelenggara Pemilu, dan daerah yang melaksanakan
Pilkada beserta jajaran Forkopimdanya.
“ Monev
Pilkada melalui Rakor dihadiri dan melibatkan Menkopolhukam, Mendagri, KPU,
Bawaslu, DKPP, TNI, Polri, Perwakilan Jaksa Agung, Perwakilan BIN, seluruh KDH
yang melaksanakan Pilkada, KPUD/Bawaslu Daerah yang melaksakan Pilkada beserta
jajaran Forkopimda daerah yang melaksanakan Pilkada. Rakor ini bersifat intens
bulanan langsung dipimpin Menkopolhukam, mingguan oleh Mendagri dan harian
dilakukan oleh internal Kemendagri dibawah koordinasi Dirjen Bina Adwil”,
ujarnya.
Rakor
tersebut ditindaklanjuti dengan pelaksanaan Rakor Monev Pilkada di daerah-daerah
yang melaksanakan Pilkada untuk memastikan setiap tahapan Pilkada selalu
berpedoman pada protokol kesehatan Covid-19 sebagai salah satu upaya
pencegahan.
“Rakor
Pilkada juga telah dilaksanakan secara mandiri oleh Pemda masing-masing.
Menurut Data Kemendagri per 8 November 2020, dari total 309 daerah yang
melaksanakan Pilkada, 270 daerah sudah melaksanakan Rakor atau sebanyak (87%)”,
terang Safrizal.
Selain itu
juga, Menkopolhukam, Mendagri, KPU dan Bawaslu telah melaksanakan Rakor dengan
Para Sekjen partai politik dan mengingatkan seluruh jajaran partai politik di
bawahnya untuk pedomani protokol kesehatan Covid-19 dalam setiap tahapan
Pilkada dan mengajak membagikan alat/pendukung protokol kesehatan, seperti
masker, hand sanitizer, sabun, alat/mesin mencuci tangan dan sebagainya.
Lebih lanjut
Safrizal juga menjelaskan data pelanggaran kampanye, menurut Data Bawaslu yang
dirilis Per 31 Oktober 2020, dari total 13.646 kampanye tatap muka, Bawaslu
menemukan 306 pelanggaran protokol kesehatan (prokes). Artinya, pasangan calon
(paslon) yang melanggar prokes pada kampanye tatap muka sekitar 2,2% ini
menunjukan dari persentase relatif kecil dan tahapan kampanye ini masih relatif
terkendali.
Ia pun menyampaikan ada kecenderungan perbandingan zonasi merah antara daerah
yang melaksanakan Pilkada dan daerah yang tidak melaksanakan Pilkada, daerah
yang melaksanakan Pilkada justru ada penurunan jumlah zonasi yang berisiko
tinggi, sedangkan di daerah yang tidak ada Pilkada, justru terjadi peningkatan,
“ Jadi daerah yang ada Pilkada maupun tidak ada Pilkada ini sangat tergantung
terhadap protokol kesehatan, manakala aturan yang ada ditepati, ditaati dan
dipatuhi kita yakin pelaksanaan Pilkada bisa berjalan lebih baik lagi,”
tuturnya.
Safrizal juga
berharap dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal setiap tahapan
Pilkada yang pada saat ini pada tahapan kampanye untuk selalu berpedoman pada
protokol kesehatan Covid-19.
“ Justru
dengan Pilkada ini sebagai momentum perlawanan Covid-19, di daerah yang melaksakan
Pilkada marak dan masif membagikan bahan kampanye berupa masker, hand
sanitizer, sabun, alat/mesin mencici tangan bahkan tema debat para paslon
memuat materi kebijakan dan strategi penanganan, pencegahan dan pengendalian
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)” , pungkasnya.(dio)